Lumpang batu ke-4 di lokasi ini mempunyai diameter lubang 14 cm dan kedalaman lubang 18 cm selanjutnya berjarak 12 meter dari lumpang batu terdapat lesung batu yang mempunyai ukuran panjang 88 cm dan lebar 67 cm.
Di Kebun pepaya dan kopi yang tepat berbatasan dengan Desa Sumur disebut masyarakat sebagai Danau Talang seperti yang disampaikan Makfus yang didampingi anaknya Yandi, akan tetapi saat ini Danau Talang telah kering.
Ternyata di area ini yang dahulunya berupa persawahan saat ini telah menjadi kebun pepaya terdapat sekitar 107 buah tinggalan megalitik berupa lumpang batu, lesung batu, dolmen, batu gelang dan tetralith.
Dari lokasi Danau Talang menuju ke arah Desa Pajar Bulan tepatnya kami ke rumah Makfus yang berdampingan dengan rumah Amir Hamzah dan Sapta yang didampingi Yandi untuk melihat peninggalan megalitik di area perkampungan warga Desa Pajar Bulan.
Dalam kunjungan ini, Bupati Lahat Cik Ujang melalui TBUPP Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Maryoto didampingi Herlianto Sapsidi melakukan pendataan situs megalitik di Desa Pajar Bulan.
Dari pendataan di area perkampungan warga dan sekitarnya terutama di bagian barat perumahan warga, terdapat 390 buah peninggalan megalitik sebanyak 11 ragam bentuk yang memanjang ke arah Desa Pulau Panggung.
Sehingga total peninggalan megalitik di Desa Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat sebanyak 497 buah.
Hal ini merupakan temuan terbanyak di 1 desa sehingga Desa Pajar Bulan menjadi Pusat Megalitik Pasemah dan kemungkinan temuan ini juga menjadi rekor temuan megalitik terbanyak di 1 desa di Indonesia.
Semoga dengan banyaknya temuan tersebut akan menggugah semua pihak untuk turut serta berpartisipasi dalam upaya pelestarian peninggalan leluhur nenek moyang kita.
Apalagi dalam beberapa waktu terakhir ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia melalui Menteri Sandiaga Uno mengajak untuk pengembangan situs megalitik sebagai pariwisata berkelanjutan yang mempunyai potensi besar.
BACA JUGA:Benarkah? Besemah Lebih dulu Ada Sebelum Nusantara
"Situs-situs megalitik adalah warisan budaya masa lalu yang memiliki potensi yang sangat besar dan saya sudah melihat di beberapa tempat bisa menjadi objek wisata warisan budaya," ujarnya.
Pernyataan menteri Sandiaga Uno ini dapat menjadi pintu masuk pengembangan megalitik menjadi destinasi wisata di Kabupaten Lahat bahkan Sumatera Selatan.
Semoga kelak Situs Megalitik Pasemah (Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim) akan menjadi pusat kajian dan destinasi wisata megalitik unggulan di Indonesia seperti Situs Megalitik Stonehenge di Inggris dan Easter Island di Chile, Amerika.