PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Pj Walikota Pagar Alam H. Lusapta Yudha Kurnia memimpin Rapat Kerja tentang Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan dan Optimalisasi Kepersertaan Aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional bagi Petugas Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.
Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Besemah Tige Setdako Pagar Alam.
Dalam rapat tersebut pihak BPJS menyampaikan jika jumlah peserta petugas pemilihan umum yang sudah skrining online masih sangat sedikit.
Bahkan belum sampai setengah dari jumlah keseluruhan peserta petugas pemilihan umum di Kota Pagar Alam.
BACA JUGA:Danramil 14/Dagangan Hadiri Apel Gelar Kesiapan Linmas Pengamanan Pemilu 2024
BACA JUGA:Pemkot Siap Bentuk Dukungan Elemen Satuan Kerja (Desk) Pemilu 2024
Menanggapi itu, Pj Walikota Pagar Alam mengatakan penyebab utama peserta petugas yang masih belum melakukan skrining adalah takut akan biaya yang harus dibayar.
Padahal proses skrining tidak dipungut biaya apapun.
Pj Walikota berharap kepada pihak atau dinas terkait untuk terus gencar memberikan arahan kepada peserta petugas Pemilu untuk melakukan skrining riwayat kesehatan.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada pemilihan umum tahun 2019.
BACA JUGA:Apel Kesiapsiagaan Jelang Pemilu 2024, Pesan Menohok Dandim 0405/Lahat untuk Anggota
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Trafik: XL Axiata Siapkan Jaringan Berkualitas Jelang Pemilu 2024
Ia berharap seluruh petugas penyelenggara Pemilu dan Pilkada 2024 telah dipastikan terdaftar sebagai peserta aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mengikuti skrining riwayat kesehatan.
"Jika petugas Pemilu dan Pilkada sehat, maka kita dapat wujudkan Pemilu yang berkualitas," ujar Pj Wako.
Menurut Lusapta, peristiwa banyaknya petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dan jatuh sakit pada tahun 2019 lalu tidak boleh terulang kembali.