Selanjutnya pada Dinasti Wei dan Jin (220-420 M), orang-orang akan mulai menghibur diri tidak hanya menyembah dewa dan leluhurnya saja.
Kebiasaan yang mereka lakukan di dalam keluarga besarnya yaitu berkumpul bersama serta membersihkan rumah mereka, makan bersama di malam hari, serta begadang di malam tahun baru imlek.
Setelah dari masa tersebut, terdapat kemakmuran secara ekonomi dan budaya pada masa Dinasti Tang, Song dan Qing.
Pada masa Dinasti tersebut, terdapat percepatan perkembangan festival musim semi atau disebut Tahun Baru Imlek ini.
BACA JUGA:Sukseskan Pengamanan Pemilu 2024 dan Pilkada Ribuan Satlinmas Siap Diterjunkan
Kebiasaan tersebut yang dilakukan selama festival menjadi mirip dengan zaman yang modern saat ini.
Festival yang dilakukan tersebut seperti menyalakan petasan mengunjungi Isyana saudara serta teman terdekat, dan makan pangsit merupakan salah satu bagian penting pada perayaan Tahun Baru Imlek hingga saat ini.
Terdapat juga kegiatan yang lebih menghibur mulai bermunculan, seperti menonton barongsai dan tarian naga pada masa Temple Fair dan beberapa pertunjukan lainnya seperti lampion.
Nah itulah asal usul Tahun Baru Imlek yang dilaksanakan hingga Tahun Baru Imlek 2575 ini berawal dari datangnya monster Nian.
BACA JUGA:Penempatan di Palembang Berikut 5 Lowongan Kerja dari PT Benings Pratama Group (Bening's Indonesia)
Tahun Baru Imlek itu sendiri merupakan tahun pergantian menurut penanggalan Cina yang di mana masyarakat keturunan Tionghoa akan mengharapkan kesuksesan, kebahagiaan dan juga kesejahteraan.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".