"Itu di temukan empat tahun yang lalu. Hingga saat ini belum di kembangkan. Pernah ada utusan Dinas Pariwisata berkunjung,"kata Guntur warga setempat.
Ia mengatakan, wisata alam Muara Meredam sudah lama keberadaannya, namun baru di ketahui pemerintah setempat empat tahun yang lalu.
BACA JUGA:Jumat Curhat! Cara Polisi Dengarkan Keluhan Masyarakat Tentang Berbagai Masalah
"Saya fikir tidak di kembangkan, soalnya masuk musim kemarau panjang, sungai Muara Meredam akan kering. Soalnya kebanyakan pengunjung ingin mandi,"katanya.
Bagi wisatawan yang baru akan berkunjung, di sarankan menggunakan pemanduan di Desa setempat.
BACA JUGA:Bikin Ngeri! Agar Dekat Dengan Tuhan, Sekte Ini Nekat Makan Mayat
"Kita sudah menyiapkan pemandu wisata untuk menemani di perjalanan. Agar tidak sesat,"ujarnya.
Keindahan wisata muara merendam itu diakui oleh wisatawan yang pernah berkunjung, sangat potensial untuk di kembangkan.
BACA JUGA:Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Tawuran, Terungkap Fakta Ini
Karena salah satu faktor penyumbang terbesar PAD daerah yakni sektor wisata.
Selain menikmati air yang sejuk dan dingin, para pengunjung juga memanfaatkan keindahan alamnya dengan berswafoto.
BACA JUGA:Mau Beraktivitas Tapi Belum Mandi Wajib, Hukumnya Ini Loh
Kepala Desa Tanjung Agung Arli Sahrin membenarkan keberadaan wisata itu, bahkan menurutnya sudah lama ada.
"Masih banyak kendala, selain jauh belum ada akses jalan kendaraan roda dua maupun empat,"katanya.
BACA JUGA:3 Cafe Paling Hits di Kota Lubuklinggau, Bisa Ngopi Sambil Dengarin Live Music Lho
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ada dua rute, yakni melewati sungai menggunakan katek dan jalur darat jalan kaki.