“Dengan digitalisasi ini yang bisa merubah operating model atau cara bekerja yang pada akhirnya bisa menciptakan value dalam bentuk cost optimization, sehingga Pertamina bisa memproduksi dan memberikan BBM dengan harga terbaik kepada masyarakat,” ujar Nicke.
BACA JUGA:Pipa Minyak Pertamina Adera Bocor dan Cemari Lingkungan Warga PALI, Pertamina Lepas Tangan
BACA JUGA:Berikan Subsidi Hingga Rp15 Ribu, Pertamina Dukung Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel
Dia menambahkan, harga jenis BBM Non Subsidi bersifat fluktuatif mengikuti komponen penentuan harga antara lain harga minyak mentah dan nilai kurs, termasuk kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Menurut Nicke, harga BBM di SPBU Pertamina lebih kompetitif.
“Sebagai BUMN, dalam penetapan harga BBM Non Subsidi, kami tetap mempertimbangkan banyak aspek, termasuk daya beli masyarakat," pungkas Nicke.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
BACA JUGA:Pertamina EP Prabumulih Field Berhasil Melakukan Pemboran Sumur GNK-PD 24, Ini yang Dilakukan
BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Depan Sekolah, Pihak SDN 5 Pagaralam Sampai Lapor Polisi
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".