PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Perayaan imlek di Kota Pagaralam memang tidak semeriah di tempat lain.
Namun ada juga tanda-tandanya seperti misalnya beberapa toko baik toko tradisional maupun toko swalayan semacam mini market atau supermarket yang tutup beberapa hari dalam rangka imlek ini.
Sebuah swalayan di kawasan Talang Jawa, misalnya ternyata sudah 3 hari ini tutup alias tidak beroperasi.
Di depan toko terpasang tulisan dari kertas karton yang menyatakan bahwa mereka baru akan buka kembali Selasa mendatang.
BACA JUGA:NHL dan CMG Sambut ‘Tahun Naga Kayu’ dengan Kemeriahan Imlek di New York
Menurut Slamet, juru parkir di sekitar swalayan tersebut sudah sejak 3 hari lalu pemilik toko dan keluarganya berpergian ke luar kota.
"Pemilik toko ini pulang ke Bangka. Mereka memang berasal dari sana. Setiap imlek mereka memang tutup toko," katanya.
Warga keturunan Tionghoa di Kota Pagaralam memang tidak begitu banyak.
Namun, nyaris semua toko besar, agen perdagangan dan ritel di Kota Pagaralam milik para warga keturunan itu.
BACA JUGA:7 Ide Nail Art Menakjubkan dan Bergaya untuk Menghormati Tahun Baru Imlek, Patut Dicoba Nih!
Untuk beribadah saat imlek belum ada tempat ibadah semacam kelenteng atau kuil atau vihara di Pagaralam, karena itu mereka biasa merayakan di luar daerah atau pulang ke kampungnya seperti ke Bangka tadi.
Penganut Konghucu yang merayakan imlek di Kota Pagaralam adalah warga keturunan.
Warga Pagaralam sendiri sebetulnya tidak begitu paham apakah warga keturunan di sekitar mereka beragama Konghucu ataukah Budha. Bahkan mungkin pula mereka Kristen atau Katolik.
BACA JUGA:GOKIL! 9 Film yang Harus Masuk Daftar Tontonan Anda Saat Liburan Imlek 2575
Ada beberapa di antara warga keturunan Tionghoa itu yang juga muslim.