Jadi, ragam warga keturunan Tionghoa di Pagaralam cukup beragam kalau dilihat dari agamanya.
Dilansir dari Wikipedia.com Orang Tionghoa-Indonesia (disebut juga sebagai Chindo; singkatan dari bahasa Inggris: Chinese Indonesian) adalah salah sebuah kelompok masyarakat di Indonesia.
Mereka itu yang asal-usul leluhur mereka berasal dari Tiongkok.
BACA JUGA:Libur Isra Mi'raj dan Imlek, Disdukcapil Kota Pagaralam Tetap Buka Pelayanan Kependudukan
Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan.
Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk.
Catatan-catatan dari Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok.
Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya.
BACA JUGA:Bagi–bagi Angpao Logam Mulia dan Banjir Hadiah dalam Promo Festival Imlek 2024 di Istana Bangunan
Dari komposisi penduduk Pagaralam secara resmi tidak tercantum jumlah penganut Konghucu, tetapi penganut Budha yang biasanya juga dari warga keturunan ada sekitar 0,11 % dari populasi 147.950 warga Pagaralam.
Meskipun jumlah resmi tidak diketahui banyak juga dari mereka teridentifikasi sebagai Kristen Katolik atau Protestan.
Kehidupan warga keturunan dengan warga asal suku lain di Kota Pagaralam cukup harmonis.
Warga Pagaralam bersyukur tidak ada ketegangan antarsuku, etnis, maupun agama di Pagaralam.
BACA JUGA:Naga dalam Semangat Imlek, Ini Arti Warna Naga dalam Masyarakat Tiongkok
Karena itu pula warga pendatang di Kota Pagaralam dari suku apapun merasa betah dan tidak punya masalah. *