"Mereka bisa menakar sebab akibat terjadi pelimpahan air sungai dan percikan hujan dengan debit air yang tinggi," pungkasnya.
BACA JUGA:Jalan Lettu Karim Kadir Amblas! Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Berita Tenggat PUPR 3 hari Perbaikan
Sementara itu, akademisi dari Departemen of Soil Science Faculty of Agriculture Unsri Palembang Prof Dr Momon Sodik Imanudin SP MSc menguraikan, Sungai Musi yang mengalami pendangkalan itu sudah tak mampu lagi menampung air pasang yang datang.
"Akibat pendangkalan di bagian bawah sungai, mengakibatkan air yang datang akan melimpah jauh dari bibir sungai," jelas Momon.
Keadaan inilah yang menyebabkan banjir yang melimpah ke pemukiman penduduk yang berdomisili di dataran rendah.
"Makanya kerap kali terjadi banjir saat terjadinya pasang Sungai Musi," ulasnya.
BACA JUGA:Pembangunan Markas Kodim Baru Batanghari, Ini harapan Danrem 042/Gapu kepada petugas PUPR
BACA JUGA:TERBARU! Sungai Rawas Muratara Meluap Lagi, Warga Resah Ada Banjir Susulan
Sedimentasi yang mengendap di dasar sungai, kata Momon, akibat pengikisan tanah karena hujan.
"Keadaan buruk seperti itu terjadi bertahun-tahun, sehingga limpahan tanah itu menjadi sedimentasi yang membuat sungai menjadi dangkal," timpalnya.
Dampak dari pendangkalan itu, sambung Momon, tak hanya disebabkan pengikisan tanah saja, tapi diakibatkan adanya pembuangan sampah rumah tangga.
Ketidaksadaran masyarakat inilah yang membantu terciptanya pendangkalan sungai, sehingga ketika air pasang hujan dengan debit air yang tinggi akan memperparah limpahan banjir.
"Ini yang akan kita pelajari agar ke depan tragedi banjir bisa kita antisipasi,” ujarnya.