JAWA BARAT, KORANPALPRES.COM – Telan anggaran Rp43,802 miliar, Bendungan Situ Lembang kelar direhabilitasi.
Pekerjaan rehabilitasi bendungan yang berlokasi di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Melansir dari laman pu.go.id, Kepala BBWS Citarum Bastari menyebutkan, Bendungan Situ Lembang merupakan bendungan tua yang dibangun pada tahun 1912.
Bendungan ini jelas Bastari, adalah urugan tanah dengan tinggi 10,5 meter, panjang 350 meter dan luas waduk 54,97 hektar, sehingga membentuk tampungan total 3,02 juta m3.
BACA JUGA:Masa Depan Cerah Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2024 Membuka 14 Lowongan Kerja di IKN Jangan Telat!
Kegiatan rehabilitasi terhadap Bendungan Situ Lembang ini sendiri berdasar hasil pemeriksaan untuk keamanan dan optimalisasi fungsi bendungan.
Selanjutnya pemerintah menggelontorkan anggaran biaya sebesar Rp43,802 miliar untuk merealisasikan pekerjaan rehabilitasi bendungan tersebut pada tahun 2022-2023.
“Pekerjaan rehabilitasi Bendungan Situ Lembang meliputi perbaikan tubuh bendungan, pengerukan sedimen, perbaikan bangunan pelimpah dan intake, serta pembangunan fasilitas dan sarana pendukungnya,” beber Bastari.
Bendungan ini masih kata Bastari, berfungsi untuk konservasi daerah aliran sungai (DAS) Situ Lembang 6,05 km2, dan sumber air baku untuk air minum Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat sebesar 200 liter/detik.
BACA JUGA:Musim Hujan Tiba! Ini Upaya Dinas PUPR Antisipasi Banjir di Kota Palembang
“Bendungan Situ Lembang ini juga memiliki kontribusi dalam pengendalian banjir di wilayah Bandung yang dapat mereduksi debit banjir hingga 73% pada daerah tangkapan airnya," tukas Bastari.
Di samping itu, lantaran berada di wilayah latihan Pusdiklatpasus, Bendungan Situ Lembang juga dimanfaatkan sebagai bagian prasarana latihan militer.
Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengemukakan, untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, seperti hujan ekstrim atau kekeringan panjang, Indonesia harus memperbanyak tampungan air, baik melalui embung maupun bendungan.