Di sisi lain, konon masyarakat yang tinggal permanen di sini umumnya berbaur di malam hari.
4. Kebili, Tunisia
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di kota Tunisia ini adalah 55 derajat Celcius pada tahun 1931.
BACA JUGA:Tinjau Kegiatan Tim Yankes Terpadu, Kapolda Sumsel: Kita Jaga Kesehatan Petugas PPK
Iklim terik di Kebili tidak dapat dipisahkan dari kondisi geografisnya kota ini adalah kota gurun.
Wilayah ini juga sering mengalami ketinggian rendah dan sedikit curah hujan.
Karena letak geografisnya yang rendah, panas diserap dan disimpan oleh tanah dan bebatuan, sehingga pada akhirnya meningkatkan suhu di sana.
Terdapat penduduk tetap di Kebili meskipun cuaca buruk. Sederhananya, jumlah orangnya sangat banyak.
BACA JUGA:Smartphone Realme Terbaru Hadir dengan Kamera Periskop Layaknya DSLR
5. Ouargla
Suhu rata-rata di iklim gurun Ouargla yang terik lebih tinggi dari 40 derajat Celcius.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di kota tenggara Aljazair ini pada tahun 2018 adalah 51,3 derajat Celcius. Cuaca kering dan kelembapan udara rendah menjadi ciri khas kawasan ini.
Namun, keadaan ini tidak hanya membuat Ouargla menjadi kota hantu. Berdasarkan data terkini, sekitar 133.024 orang menyebut tempat itu sebagai rumah.
BACA JUGA:Dadim 0426/Tulang Bawang Resmi di Jabat Letkol Kav Delvi Marico SE MIP
Industri peternakan dan pertanian di Ouargla juga berkontribusi terhadap kelangsungan perekonomian kota dalam jangka panjang.
6. Kota Terpanas Dash-e-Loot, Iran