"Saya telah meminta Bapak Dirut Bulog untuk menyeimbangkan harga di tingkat petani. Jadi harga di tingkat petani ini [seimbang] kalau nanti panen sudah di atas 3,5 juta ton. Bahkan kita berharap bisa sampai 5 juta ton dalam dua bulan ke depan, harga petani tetap harus dijaga," kata Arief dalam keterangan resmi, Jumat (16/2).
Hal ini disampaikan Arief saat menyalurkan bantuan pangan beras di Gudang Perum Bulog Cibitung, Bekasi, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pecan lalu.
Arief mengungkapkan, bahwa pihaknya juga mendapat pesan langsung dari dari Jokowi terkait strategi menyeimbangkan harga beras tersebut.
Walau impor tetap dilakukan, tapi harus dilakukan secara terukur.
"Hari ini nilai tukar petani, khususnya tanaman pangan, padi dan jagung memang dalam kondisi yang sangat baik untuk petani. Akan tetapi tugas pemerintah memang harus menyeimbangkan sampai di hilir," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan bansos beras kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) pada tahun 2024.
Mereka masing-masing akan mendapatkan bantuan 10 kg beras setiap bulan.
"Kita berikan bantuan pangan bentuknya beras 10 kg, gratis ya, sehingga program akan dilanjutkan oleh kita semua, sampai dengan Maret bahkan sampai dengan Juni. Tadi Bapak Presiden sampaikan postur anggaran kita," kata Arief. *