PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Ada peringatan serius yang dikeluarkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati
Peringatan itu terkait dampak yang semakin mengkhawatirkan dari perubahan iklim global.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam keterangan resmi belum lama ini.
Dwikorita menekankan bahwa fenomena perubahan iklim bukanlah isu sepele, melainkan masalah riil yang dihadapi oleh miliaran penduduk bumi.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG di Sumsel Hari Ini Kamis 22 Februari 2024, Tetap Waspada Peringatan Dini!
Dwikorita mencatat beberapahal penting yang harus diperhatikan.
Seperti peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik industri yang tidak berkelanjutan, menjadi pendorong utama perubahan iklim.
Akibatkebijakan-kebijakan tersebut terjadilah perubahan iklim yang terjadi pada tingkat kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pernyataan BMKG itu didukung oleh data Badan Meteorologi Dunia (WMO).
BACA JUGA:Sepekan Mendatang Kondisi Cuaca Pagaralam Masih Cenderung Berawan dan Hujan
WMO mencatat tahun 2023 sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental.
Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,40 derajat Celsius di atas zaman praindustri.
Angka ini mendekati batas yang disepakati dalam Paris Agreement tahun 2015, saat dunia berkomitmen untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius.
Di samping itu, BMKG juga menyoroti rekor suhu global harian baru dan terjadinya bencana panas ekstrem (heat wave) di berbagai kawasan di Asia dan Eropa pada tahun 2023.
BACA JUGA:6 Kota Paling Panas di Dunia, Suhu Bisa 70 Derajat Celcius