Manusia dapat dengan mudah terapung di permukaan Laut Mati karena kandungan garam airnya yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh proses penguapan yang tidak seimbang.
Air yang ada di Laut Mati juga banyak macamnya, mulai dari yang tawar hingga yang asin, khususnya air payau yang terdapat di daerah antara laut dan sungai. Saat ini, terdapat 35 butir garam dalam setiap kilogram air laut.
Lautan di bumi berbeda dalam tingkat salinitasnya, Samudera Atlantik memiliki salinitas terbesar karena meningkatnya penguapan air hujan dan aliran sungai.
BACA JUGA:Tips Aman 'Berselancar' di Media Sosial Tanpa Takut Stres, INGAT Bijak Bermedia Sosial!
Meski sangat kecil, perbedaan salinitas di setiap lautan berpengaruh pada sirkulasi.
4. Penguapan
Salinitas air laut dan laju penguapan keduanya dipengaruhi oleh suhu setempat.
Misalnya, Laut Mati di Israel memiliki rasa 30 persen lebih asin dibandingkan laut lainnya, yang menunjukkan tingkat penguapan yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Benarkah Media Sosial Bisa Mengubah Pola Pikir Seseorang? Begini Penjelasannya
Akibatnya air laut terasa asin. Karena air membawa garam dari daratan dan mengalir menuju laut, kandungan garam lautan terkonsentrasi di sana. Akibatnya air laut terasa asin.
5. Kubah garam
Gundukan atau kolom garam yang menembus batu di atasnya disebut kubah garam. Di seluruh dunia, endapan garam yang dihasilkan oleh geologi sering kali ditemukan di bawah air dan di perairan.
Salinitas air laut dipengaruhi oleh suhu, penguapan, dan curah hujan. Oleh karena itu, air laut di daerah yang lebih panas akan memiliki salinitas yang lebih tinggi.
BACA JUGA:5 Tanda Kamu Orang Egois dalam Hubungan, Segera Instrospeksi Biar Tetap Langgeng
Oleh karena itu, daerah kutub dan khatulistiwa mempunyai kandungan garam yang sedikit, sedangkan daerah lintang mempunyai kandungan garam yang relatif tinggi.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".