PALEMBANG. KORANPALPRES.COM - Salah satu jembatan di jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan Jalan Alternatif PALI- Musi Rawas (Mura) kembali terendam banjir.
Hal tersebut dikarenakan tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sehingga membuat jembatan yang berada di Dusun VI Tumpang Sari, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi terendam.air.
Selain merendam jembatan, air juga merendam jalan sepanjang 200 meter. Tentu musibah tersebut sangat berdampak pada perekonomian serta aktifitas warga sekitar.
Salah satu warga Desa Semangus, Eman harus mengurungkan niatnya untuk pergi ke ibukota Pendopo karena kendaraan yang dibawanya tidak dapat melintasi jalan tersebut.
BACA JUGA:Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir, Kodim 0415/Jambi Gerak Cepat Evakuasi Warga
BACA JUGA:Sinergitas TNI-Polri, Polsek Rambang Lubai Bersama Babinsa Monitoring Banjir di Desa Sukamerindu
"Kondisi jembatan ini memang sudah cukup lama sangat memprihatinkan seperti ini. Dimana, posisi jembatan ini lebih rendah dari jalan dan membuat sering tergenang banjir ketika debit air sungai meningkat," ucapnya.
Ia sangat berharap ada tindakan dari pihak terkait menginat kondisi jembatan. Apalagi jalan tersebut merupakan nadi perekonomian masyarakat dan sebagai jalan utama jalur alternatif penguhubung kabupaten.
"Seharusnya pihak terkait lebih tanggap. Apalagi kondisi ini sudah lama dan selalu dilintasi warga. Jangan sampai banyak korban baru dibenahi. Setidaknya ada solusi sementara saat kondisi banjir seperti ini agar warga tetap dapat melintas dn melakukan aktifitas," keluhnya.
Eman menuturkan, bahwa kondisi banjir tersebut telah terjadi sejak tiga hari terakhir. Namun, hingga imi air belum juga surut.
BACA JUGA:PHE Jambi Merang Distribusikan Bantuan Sembako kepada Masyarakat Terdampak Bencana Banjir
BACA JUGA:Waspada 8 Titik Rawan Banjir di Palembang, Hujan 3 Jam Kota Pempek Bak Lautan
"Jumat malam itu sudah tergenang. Kemarin ada salah satu kendaraan warga yang melintas dan mengalami mati mesin lalu mogok. Jadi sangat sulit warga untuk aktifitas," tuturnya
Senada dengan itu, salah seorang warga Pendopo, Ari yang ingin melintasi jalan tersebut untuk bekerja, terpaksa menumpang kendaraan yang nekat menerobos banjir supaya bisa menyeberang jembatan yang terendam air.
"Kendaraan tidak bisa melintas. Jadi terpaksa menumpang kendaraan yang lebih besar atau kendaraan yang tinggi dan berani menerobos banjir. Meskipun cukup sulit, kita tetap harus lewat, karena mau cari nafka," tukasnya. *