Mengenal Rukyatul Hilal dan Hisab, 2 Metode Tentukan Awal Ramadan 2024

Jumat 01 Mar 2024 - 16:37 WIB
Reporter : Monika Sari
Editor : Trisno Rusli

“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”

Surat Yunus ayat 5:

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bersinar, dan Dialah yang menjadikan manzilah (tempat) untuk perjalanan bulan itu, agar kamu mengetahui jumlah tahun hisab (waktu).”

Hadist Bukhari dan Muslim:

BACA JUGA:Manfaat Kurma Saat Berbuka Puasa, Biasakan Saat Ramadhan 2024 Nanti

“Saat melihat hilal, berpuasalah, dan jika melihatnya, rayakan Idul Fitri. Jika bulan tertutup awan bagimu, maka perkirakanlah.”

“Sesungguhnya kami adalah jamaah Ummi; kita tidak bisa menulis dan tidak bisa melakukan perhitungan. Bulan itu seperti itu. Maksudnya kadang-kadang dua puluh sembilan hari, dan kadang-kadang tiga puluh hari.”

Muhammadiyah menggunakan sistem penghitungan ini untuk menetapkan awal bulan pada kalender Hijriah. 

Tiga kriteria yaitu, perhitungan yang tepat atas bentuk bulan baru diterapkan dalam perhitungan khusus ini.

BACA JUGA:8 Cara Kendalikan Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan Saat Puasa!

1. Ijtima (konjungsi) telah terpenuhi

2. Ijtima terjadi sebelum matahari terbenam

3. Saat matahari terbenam, bulan berada di atas cakrawala.

Jika ketiga kriteria tersebut terpenuhi, maka hari tersebut dianggap sah termasuk dalam awal bulan Hijriah.

BACA JUGA:Syarat dan Rukun Puasa, Wajib Tau Sebelum Masuk Ramadhan 2024

RUKYATUL HILAL

Kategori :