PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) antusias mendukung Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia.
Program Gertam Cabai Serentak se-Indonesia ini dicanangkan langsung oleh Ibu Negara Republik Indonesia (RI) Iriana Joko Widodo di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 5 Maret 2024.
Di waktu bersamaan, Gertam Cabai Sumatera Selatan dilakukan di SMK Negeri Sumsel ditandai dengan penanaman cabai oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Edward Chandra bersama Wakil Ketua III TP PKK Sumsel Desy Kasnayati.
Dalam sambutannya, Edward menyebut kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan langsung kepada masyarakat dikarenakan cabai menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
BACA JUGA:TP PKK Sumsel Sukseskan Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia, Peringati HKG-PKK ke-52
Terlebih sambung Edward, permintaan kebutuhan pangan masyarakat meningkat menjelang hari besar keagamaan yang menyebabkan beberapa harga komoditas pangan juga mengalami peningkatan.
"Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada pekan ketiga Februari 2024, komoditas yang perlu diwaspadai adalah cabai merah, cabai rawit, beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras,” ulas Edward.
Kemudian timpal Edward, gerakan ini juga bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah, sekolah, maupun perkantoran.
Program Gertam Cabai juga selaras dengan gerakan menuju kemandirian pangan di provinsi Sumsel yaitu Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang dilaunching pada tahun 2021.
BACA JUGA:Prajurit Kodim 0421/LS Bantu Petani Siapkan Lahan Tanam Cabai
Hingga Desember 2023, Pemprov Sumsel mencatat sebanyak 26.948 rumah tangga miskin yang telah mendapatkan bantuan GSMP baik dari dana CSR maupun swadaya.
“Tentunya ini berkat kerja sama dari semua OPD terkait, TP PKK, Bank BUMN, maupun Bank Daerah dan seluruh masyarakat Sumsel,” cetus Edward.
GSMP secara tidak langsung juga berkaitan dengan penurunan kemiskinan, penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas konsumsi pangan yang dilihat dari skor PPH konsumsi.