Kebetulan Polres Pagaralam kepada permasalahan stunting ini sebetulnya sejak awal pencanangan gerakan memberantas stunting sudah dijalankan.
Dalam beberapa kesempatan baksos juga mendatangi langsung ke rumah warga yang punya keluarga penderita stunting juga tidak segan dilakukan.
Pada kesempatan bakti sosial dan kesehatan ini, pihak Polres Pagaralam juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya asupan nutirisi dan gizi pada anak kepada orang tuanya.
Menurutnya, asupan gizi sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, khususnya balita.
Jika asupan kurang, akibatnya bisa berdampak terhadap anak mengalami stunting.
"Selain giat baktikes tersebut, kita juga melakukan bakti sosial dengan menyerahkan asupan tambahan kepada anak tersebut dengan harapan pertumbuhannya akan kembali normal," katanya
Meskipun dikatakan prevalensi penderita stunting di Kota Pagaralam terendah di Sumsel, Polres juga ingin ikut menyukseskan arahan presiden untuk membantu penanganan stunting.
Kapolres Pagaralam sudah menunjukkan kepedulian dan perhatiannya apalagi saat ini momennya tepat bersamaan dengan bulan suci Ramadan.
BACA JUGA:Bukan Makanan Bergizi atau Susu Formula, Tapi Ini Upaya Pemdes Lubuk Lungkang Lahat Perangi Stunting
Sedikit mengingatkan Pj Walikota Yudha sebelum ini pun menjelaskan terkait pencapaian Kota Pagaralam dalam menurunkan angka kemiskinan dan angka stunting sehingga mendapat angka terendah di Provinsi Sumatera Selatan.
Disampaikannya angka itu diperoleh tak lain atas kerjasama dan kerja keras seluruh stakeholder di Kota Pagaralam.
"Kami mengharapkan penilaian ini mendapatkan reward yang baik untuk Kota Pagaralam, supaya meningkatkan prestise. Pemerintah baik kota maupun kabupaten diharuskan mendapatkan prestise dan kepercayaan publik dari masyarakat, jadi memang harus kita galakkan prestise ini dari masyarakat agar positif kembali," pungkas Pj Walikota Yudha.*