Ia akhirnya menang melawan lawan unggulan pertama Axelsen yang berturut-turut mengalahkannya dalam 11 kali pertandingan terakhir mereka.
Mereka bertemu di babak perempat final dan Ginting akhirnya mengalahkan pemain asal Denmark itu.
Ginting lalu ke babak final lebih dahulu setelah mengalahkan Christo Popov 19-21, 21-5, 21-11.
Sedangkan Jojo di babak semifinal menumbangkan wakil India Lakshya Sen, melalui rubber game 21-12, 10-21, 21-15, Sabtu (16/3).
BACA JUGA:Ratusan Atlet Bulutangkis Tiga Daerah Adu Mekanik Berebut Piala Turnamen PB Bensol Cup I
Tunggal putra peringkat sembilan dunia itu mengaku bahwa atlet dari negeri Bollywood itu mampu bermain baik di gim kedua dengan mengubah strategi untuk bermain lebih cepat.
Jojo mengaku kurang mengantisipasinya dengan baik.
Namun, pada gim ketiga, Jonatan memilih bermain sabar dengan reli-reli panjang.
Ia tidak mau terburu nafsu dan terpancing untuk bermain cepat sehingga dengan memilih strategi itu.
BACA JUGA:Puluhan Pebulutangkis Luar Sumsel ‘Serbu’ Babat Toman Muba, Ada Apa Ya?
Akhirnya Jojo berhasil melangkahkan kaki di final, guna menyusul rekan senegaranya.
Dengan demikian, laga Jonatan dan Ginting mendatang merupakan yang kesembilan kalinya dua tunggal putra Indonesia bertemu dalam babak final sepanjang turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu digelar.
Putuslah penantian 30 tahun lalu karena final tunggal putra All England Open kembali mempertemukan dua pemain Indonesia.
Pebulutangkis Hariyanto Arbi merupakan tunggal putra Indonesia terakhir yang juara di All England pada 1994.
BACA JUGA:Sukses! Turnamen E-Sport Bupati Cup II Tahun 2024 Berjalan Lancar, Ini Nama Pemenangnya
Menariknya, Hariyanto Arbi juga jadi juara All England setelah memenangi all Indonesian final setelah menang atas Ardy B. Wiranata dengan skor 15-12, 17-14 di partai puncak.