PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sebagai solusi nyata yang mendukung pembangunan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menuju Indonesia Emas 2045, maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap dalam keterampilan digital.
Karenanya, Kampung Digital Air Itam berkomitmen untuk mencetak SDM di Kabupaten PALI yang cakap dalam keterampilan digital.
Pengelola Komunitas Kampung Digital Air Itam, Irpansyah mengatakan, komitmen Kampung Digital Air Itam dalam menciptakan ekosistem pendidikan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan memfokuskan pada pengembangan talenta digital.
"Kita berharap Kabupaten PALI akan menjadi pusat inovasi dan teknologi di tingkat nasional," harapnya.
BACA JUGA:Bukalapak, Jabar Digital Service, dan Vingroup Raih Penghargaan ASEAN Tech for ESG Awards 2023
BACA JUGA:Astra Financial Menggelar Festival Inovatif ‘TUMBUH’ untuk Mendorong Layanan Keuangan Digital
Saat ini, ia menerangkan, Kampung Digital Air Itam sudah menyelesaikan kegiatan ujian dasar pemrograman mengasah potensi para siswa SMA/SMK yang ikut dalam kelas belajar selama 6 bulan.
Dimana, ujian yang dilakukan bertujuan untuk membina serta mengasah potensi para siswa SMA/SMK yang ikut dalam kelas belajar selama 6 bulan.
"Ujian dan pelatihan yang kita gelar tidak hanya sekadar ujian, tapi sebuah perjalanan menuju masa depan digital Kabupaten PALI yang lebih cerah," terangnya.
Ia berharap dengan adanya pelatihan dan ujian, para perserta yang bakal mengikutinya tidak hanya memiliki pengetahuan dasar pemrograman, namun juga mampu mengaplikasikannya dalam solusi nyata.
BACA JUGA:Dukung ASN Pemprov Sumsel Cakap Digitalisasi, Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Agus Fatoni
BACA JUGA:Pemerataan Jaringan Digital, Telkomsel Terus Berinovasi di Karang Jaya dengan 4G/LTE
"Dengan begitu maka bisa mendukung pembangunan Kabupaten PALI menuju Indonesia Emas 2045," harapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ujian para peserta diminta untuk menyelesaikan soal yakni membuat sebuah website portofolio menggunakan bahasa HTML, CSS, Javascript dan Framework Bootstrap selama 6 Jam.
Para peserta juga diajak untuk melibatkan diri aktif dalam mengaitkan pemrograman dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).