"Dulunya tidak ada pagar, hanya terlihat lapangan sepakbola saja. Seiring waktu dengan perkembangan jaman, mulailah adanya pembangunan untuk tribun dan pagar pembatas, sarana yang semula hanya satu titik saja kini telah ada, lapangan basket, bola voli, peralatan gym, dan jogging track." kata Santi.
"Alhamdulillah, perubahan demi perubahan terus dilaksanakan. Hal ini tentunya bisa kita ceritakan untuk anak dan cucu kedepannya," harapnya.
Warga lainnya, Rustam Effendi menjelaskan dirinya semenjak lahir hingga pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS), telah banyak melihat pembangunan di Kota Lahat ini.
"Terutama sekali, lapangan sepakbola Gelora Serame yang memang menjadi ikon untuk Lahat. Butuh perjuangan kala itu, dengan dana terbatas tapi secara perlahan tapi pasti akhirnya berjalan sesuai harapan," terang dia.
BACA JUGA:Cek Disini, Harga BBM Non Subsidi Pertamina Turun Per November 2023
Dan yang paling diingat, masih katanya, bagaimana siswa SMP dan SMA asal Kota Lahat, menyumbangkan batubata untuk membangun infrastruktur pagar dan tempat duduk penonton.
"Dari situlah, ciri khas budaya timur yakni gotong royong berjalan dengan sangat baik sekali.
Dan kini bangunan tersebut masih berdiri walaupun ada yang telah direhab, tapi intinya semuanya untuk kemajuan bersama dan tanah kelahiran tercinta," tutup dia