Para ortu dan guru tersebut, adalah orang tua dan guru tempat anak murid yang terkena tindakan pada operasi keselamatan 2024 di Kota Pagaralam.
Kapolres memberikan imbauan serta nasihat terkait berkendara yang benar. Kapolres juga meminta kepada orang tua murid agar tidak membiarkan anak secara leluasa berkendara di jalan raya.
"Polres Pagaralam bersama pihak sekolah dan orang tua murid bekolaborasi mencegah,mengurangi angka pelanggaran dan kecelakaan serta balap liar di Kota Pagaralam," harapnya.
BACA JUGA:Kapolres Lahat Pimpin Apel Pagi Sekaligus Jam Pimpinan, Hal Ini Jadi Fokusnya
Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Aras Genda S.Ik didampingi Kasat Lantas AKP Teguh Hidayat SH menyampaikan masih banyak masyarakat yang mengabaikan keselamatan berkendara.
Hal itu dibuktikan dengan jumlah teguran yang cukup banyak ditemukan di lapangan.
Pelanggaran paling banyak ditemukan oleh pengendara yang tidak memakai helm.
Selain itu pengendara yang melawan arus, menggunakan knalpot brong, pengendara yang tidak menggunakan safety belt, kendaraan barang yang melebihi kapasitas (OverLoading), dan pengendara yang berbonceng lebih dari 1 dan tidak menggunakan helm.
BACA JUGA:Terjaring Razia, Ini Alasan Polrestabes Palembang Amankan 131 Kendaraan
Adapun hasil dari Operasi keselamatan dari tanggal 4 sampai 17 Maret 2024 yang dilakukan Polres Pagaralam berhasil mengumpulkan kendaraan yang harus disita.
"Jumlah tilang sebanyak 385, teguran simpatik sebanyak 304, untuk kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa nihil," imbuh Kapolres.
Ia menegaskan untuk hasil keseluruhan secara umum masih tergolong aman dan terkendali.
Sementara untuk kemacetan masih bisa diurai dengan hadirnya petugas di lapangan yang diterjunkan di beberapa titik kemacetan.
BACA JUGA:Berantas Aksi Tawuran, Begini Hasil Razia Besar-besaran Yang Dilakukan Polrestabes Palembang
Namun masyarakat tetap diimbau agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan peduli dengan keselamatan masing-masing walaupun Operasi Keselamatan telah berakhir. *