PALEMBANG,KORANPALPRES.COM- Menjelang arus mudik lebaran 2024, pemeliharaan Jalan Tol Trans Sumatera Dikebut oleh pihak pengelola Tol dalam hal ini PT Hutama Karya.
Bahkan, pihak Hutama Karya memastikan kesiapan dalam menyambut dan melayani pemudik di jalan tol yang dikelola, khususnya Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka) dan Tol Pekanbaru - Dumai (Permai) dengan melakukan pemeliharaan rutin di sejumlah titik.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa pemeliharaan ini terus dikebut agar segera selesai tepat waktu sebelum dimulainya momen Mudik Lebaran.
"Metode yang digunakan adalah metode beton rigid di Tol Terpeka dengan progress pengerjaan mencapai 52% dan target rampung akhir maret ini, sedangkan di Tol Permai sendiri berbagai pemeliharaan major telah tuntas lebih awal dengan progress 100%,” tutur Tjahjo melalui rilis tertulisnya, Selasa 19 Maret 2024.
BACA JUGA:Kabar Buruk! 18 Maret 2024 Tarif Tol Palindra Naik, Ini Besarannya
BACA JUGA:Long weekend, Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih Dilintasi 51 Ribu Lebih Kendaraan
Dijelaskan dia, bahwa pemilihan metode pemeliharaan dengan beton rigid ataupun dengan flexible pavement disesuaikan terhadap perkerasan existing dari jalan tol, sehingga pengguna jalan tol dapat merasakan kualitas jalan tol yang semakin nyaman.
“Kami pastikan perjalanan pemudik aman dan nyaman saat melintasi JTTS dengan seluruh pemeliharaan yang telah dilakukan oleh HK Group, sehingga akan menghadirkan pengalaman mudik yang berkesan,” terang Tjahjo.
Sementara itu dalam pengerjaan pemeliharaan pada kedua jalan tol tersebut, PT Hakaaston selaku Jasa Layanan Operasi menggunakan sebanyak 7.900 ton material beton aspal atau hotmix dengan kualitas terbaik.
Dimana pengerjaan ini diawali dengan rekonstruksi dan rekondisi jalan tol yang dilakukan sejak awal bulan Januari 2024 dengan seluruh pekerjaan menciptakan kondisi zero pothole atau tanpa lubang.
BACA JUGA:Akses Lancar, Tol Palindra Segera Terhubung dengan Jalur Tol Kapalbetung
“Sebelum dipilih material dan metode pemeliharaan-nya, kami melakukan penilaian kondisi perkerasan jalan dan identifikasi jenis kerusakan yang terjadi terlebih dahulu," paparnya.
"Dengan menggunakan metode Surface Distress Index yaitu metode perkerasan berdasarkan skala kinerja jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan secara visual terhadap kondisi jalan yang
berada di lapangan sehingga dapat lebih terukur sesuai dengan standar yang berlaku,” sambungnya.