"Katanya masalahnya ada di kendala di tebas bayang. Dimana warga pemilik kebun menolak tanamannya dipangkas, jika memang itu kan bisa dikoordinasikan ke kepala desa di sepanjang jalan yang dilalui kabel PLN tersebut," tuturnya.
Namun lanjutnya, yang membuat warga masyarakat kesal lagi, padamnya aliran listrik diikuti dengan putusnya jaringan internet, sementara kebutuhan internet sangat diperlukan di desanya.
"Jaringan internet sangat dibutuhkan warga, selain untuk berkomunikasi juga untuk berdagang secara online," kata Kades.
BACA JUGA:Mahasiswa UNSRI dan Ojin Sasaran Sat Lantas Polres Ogan Ilir, Dalam Giat Ini!
Dicontohkannya, saat bulan ramadan ini warga ada yang membuat takjil atau makanan berbuka dan dijual secara online.
"Karena listrik padam dan jaringan internet putus maka warga tak bisa jualan, padahal itu usaha UMKM warga," tandasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar keluhan warga ini bisa betul-betul diperhatikan oleh pihak PLN. "Mohonlah pihak PLN Cabang Ogan Ilir untuk mendengarkan keluhan warga ini," tukasnya.