Turunnya Alquran pada Bulan Ramadan Tidak Hanya Diimani Tetapi Menghasilkan Kebermanfaatan

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Sabtu , 23 Mar 2024 - 14:55

Alquran tidak hanya diimani, tetapi untuk kebermanfaatan bagi umat.-muhammadiyah.or.id-

Sebab agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini bercita-cita untuk mewujudkan hidup yang lebih baik.

“Sehingga dengan diturunkannya Alquran itu kita umat manusia itu bisa memahami agama, bisa berpikir tentang agama yang menghasilkan kehidupan yang baik untuk kehidupan manusia dan seluruh makhluk Tuhan,” ungkap Hamim.

Ditambahkan Hamim, ajaran Agama Islam yang dikodifikasi dalam Alquran memerintahkan manusia untuk beramal salih.

Amal salih itu bisa yang berdampak pada kehidupan di dunia maupun yang memberi kebaikan di akhirat.

Ada pola beragama yang patut diketahui dalam Islam.

Pola itulah yang nantinya akan memberikan kebaikan di dunia dan akhirat.

Pola ini, Hamim menegaskan, merupakan model pokok dalam beragama Islam yaitu beriman dan beramal salih.*

turunnya alquran pada bulan ramadan tidak hanya diimani tetapi menghasilkan kebermanfaatan                            palembang, koranpalpres.com – bulan ramadan adalah bulan diturunkannya alquran yang sejatinya tidak hanya untuk diimani saja, tapi juga bisa menghasilkan kebermanfaatan bagi seluruh umat manusia dan alam.
turunnya alquran pada bulan ramadan bagi umat islam harus menjadi landasan kokoh dalam kehidupan ke depannya.
bagaimana seorang hamba memenuhi syarat keberhasilan dari iman kepada alquran itu dijelaskan dalam surat yusuf ayat 3 dan dan az zukhruf ayat 3. 
hal itu disampaikan ketua majelis tarjih dan tajdid pp muhammadiyah, hamim ilyas dilansir dari muhammadiyah.or.id.
baca juga: tradisi tadarusan pada bulan ramadan harus dilakukan, sebab ramadan adalah bulan alquran
diterangkan di surat yusuf ayat 3, kata hamim, alquran diturunkan oleh allah swt atas dasar cinta-nya kepada makhluk.
cinta itulah yang dimaksudkan untuk memberikan kebaikan kepada seluruh makhluk-nya.
dengan diturunkannya al quran oleh allah swt dengan keagungan cinta, diharapkan manusia menjadi berakal. 
dalam alquran surat az zukhruf ayat 3, dorongan menjadi makhluk berakal ini ditemukan. 
“dengan menerima alquran yang diturunkan dengan bahasa arab itu hasilnya menjadi takilun – menjadi berakal, yang dalam tafsir berakal diberi makna dengan tafhamun – kamu memahami,” kata dia.
baca juga:asli nyesel dunia akhirat! ustaz syafiq riza basalamah sebut ruginya tak mentadabburi alquran di bulan ramadan
hamim menjelaskan menjadi berakal menurut ibnu zahid merupakan hasil dari beriman, sehingga bisa memahami dan berpikir tentang agama islam. 
apabila bisa memahami dan berpikir tentang agama islam, diharapkan akan mampu menjadikan hidup lebih baik.
hamim ilyas juga menjelaskan, kenapa memahami dan berpikir tentang agama islam bisa menjadikan hidup lebih baik?, karena 
sebab agama yang dibawa oleh nabi muhammad ini bercita-cita untuk mewujudkan hidup yang lebih baik.
baca juga:buka mtq ke-40 kabupaten muara enim tahun 2024, pj bupati ajak masyarakat jadikan alquran pedoman hidup
“sehingga dengan diturunkannya alquran itu kita umat manusia itu bisa memahami agama, bisa berpikir tentang agama yang menghasilkan kehidupan yang baik untuk kehidupan manusia dan seluruh makhluk tuhan,” ungkap hamim.
ditambahkan hamim, ajaran agama islam yang dikodifikasi dalam alquran memerintahkan manusia untuk beramal salih.
amal salih itu bisa yang berdampak pada kehidupan di dunia maupun yang memberi kebaikan di akhirat.
ada pola beragama yang patut diketahui dalam islam. 
baca juga:selain buah penghasil minyak zaitun untuk kesehatan, ini 5 buah-buahan lain yang disebut dalam alquran 
pola itulah yang nantinya akan memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. 
pola ini, hamim menegaskan, merupakan model pokok dalam beragama islam yaitu beriman dan beramal salih.*