https://palpres.bacakoran.co/

Lestarikan Peninggalan Nenek Moyang, Teater Potlot Gelar Program Bersenandung di Perahu Kajang

Suasana diskusi hingga ujuk karya di Kopi Mibar yang beralamat di Jalan Mahameru, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, Palembang, Ahad, 24 Maret 2024.--Alhadi/koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dalam rangka melestarikan peninggalan dari nenek moyang, Teater Potlot menggelar program Bersenandung di Perahu Kajang, Menjaga Pesan-Pesan Luhur.

Di mana berawal kegalauan akan kesenian Sastra Tutur Betembang khas daerah lahan basah atau lahan gambut yang sudah sangat jarang ditemui di daerah Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk itu, Teater Potlot menghadirkan 4 maestro dari Rambang Lubai dalam kegiatan diskusi hingga ujuk karya di Kopi Mibar yang beralamat di Jalan Mahameru, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, Palembang, Ahad, 24 Maret 2024.

"Program yang kita galakan ini dan merupakan program ketiga kita didukung oleh Kemendikbud Ristek melalui Dana Indonesiana," tutur Taufik Wijaya, Penanggung Jawab Teater Potlot.

BACA JUGA:Bertamu ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Pamen TNI ini Bikin Kagum SMB IV

BACA JUGA:8 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Ada Megibung memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar

Ia menuturkan, bahwa 4 maestro Sastra Tutur lahan basah Sungai Musi ini ialah terdiri dari Sarkati, Lidi Hartono, Moksan Abdul Aziz dan Maksardin.

"Kita harapkan program ini dapat dukungan pemerintah, seperti halnya “Bersenandung di Perahu Kajang, Menjaga Pesan-Pesan Luhur” yang berikan pesan leluhur," ungkap Taufik.

Hal ini untuk menjaga ekosistem alam lantaran sekarang ini alam tidak sedang baik-baik saja. 

"Sehingga kita mengajak generasi muda untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hal ini,” tambahnya.

BACA JUGA:10 Manfaat Permainan Tradisional Bagi Tumbuh Kembang Anak! Kuy Simak Apa Aja Ya

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Ajak 9 Narasumber Bukukan Ribuan Koleksi Hibah

Sementara itu, salah satu maestro dari Rambang Lubai, Moksan Abdul Aziz menuturkan bahwa kesenian ini merupakan peninggalan dari nenek moyang.

"Dan kita sebagai generasi penerus dan melestarikannya, Betembang berisikan tentang kehidupan, cinta dan alam sekitar,” cetusnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan