KEBANGETAN, Buah Duku Banjiri Kota Lahat Sampai Dijual dengan Harga Segini, Intip Yuk
Pedagang buah duku di Kota Lahat membanjiri setiap sudut jalan, Senin 25 Maret 2024, --Deni/koranpalpres.com---kolase-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Siapa tidak kenal dengan buah satu ini, yang mana, sangat digemari baik muda maupun tua. Soal harganya boleh diadu, mau bicara cipta rasa manisnya tanaman ini jadi juaranya.
Nah, kini di Kota Lahat sendiri banyak pedagang berjualan ada yang menggunakan gerobak hingga kendaran roda empat sampai berjejer di sepanjang pinggir akses jalan.
Bahkan, saking membanjirnya pedagang harus rela menjualnya dengan harga 3 kilogram (Kg) sebesar Rp 10.000 dan ada juga 1 Kg dihargai Rp 5.000.
Bik Hol salah satu pedagang buah duku membenarkan, buah ini di Kota Lahat sangat banyak sekali. Lihat saja di depan Balai Yasa saja rata-rata mereka menjajakannya.
BACA JUGA:Pererat Tali Silaturahmi Camat Mulak Ulu Lahat Gelar Bukber dan Shalat Berjamaah Ini Pintanya
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng, Bak Ujian Masuk PNS Siswa SMPN 3 Lahat Simulasi Sistem Ini Lho
"Mesti dijual cepat dek, karena buah duku ini kalau kelamaan di diamin akan membusuk, kulitnya akan berubah warna menjadi hitam," sebut dirinya, Senin 25 Maret 2024.
Ia menceritakan, sangat wajar kalau pedagang memukul rata untuk 3 Kg dijual Rp 10.000. sebelum sebanyak ini dihargai 2 Kg sebesar Rp 15.000.
"Atau 1 Kg dijual Rp 5.000, tapi untuk sekarang ini persaingan sangat ketat sekali. Tinggal bagaimana kepintaran dan kejelian mereka menawarkan kepada pembeli," urainya.
Senada, Yuk Ila pedagang lainnya menuturkan, momennya sangat pas sekali, bulan suci ramadan buah duku sangat berlimpah.
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Perkebunan Disbun Lahat Gelontorkan Bantuan Sapras, Ada Apa Saja Ya
"Awal tahun buah durian yang banyak kini berangsur-angsur digantikan dengan duku. Makanya pembeli ada yang sekali beli sampai kisaran 10 kg-15 Kg," papar dirinya.
Sementara itu, penjual duku lainnya Latif mengatakan, kini harganya memang cukup murah, sebab sebelumnya harganya sempat mencapai Rp 30 ribu per-kilogram.