Miris! Sampah Bertumpuk di Sepanjang Jalan Desa Karang Agung Hingga Keluarkan Bau Menyengat
Tumpukan sampah itulah yang mengganggu pengendara saat melintas-Foto:Berry Sandi-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Akibat masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama dipinggir jalan, maka bisa mengganggu pengguna jalan.
Tumpukan sampah itulah yang mengganggu pengendara saat melintas di Jalan Desa Karang Agung menuju Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Apalagi, tumpukan sampah saat ini sudah mencapai panjang sekitar 30 meter dan mulai menutupi bahu jalan.
Kondisi inilah yang dikeluhkan warga, karena jalan mulai menyempit dan membuat pemandangan tidak nyaman. Belum lagi tumpukan sampah itu menimbulkan bau menyengat.
BACA JUGA:Anggota Dewan Ogan Ilir Ini Minta Pekerja Angkut Sampah DLH Jangan Pilih-Pilih Sampah
Salah seorang pengguna jalan, Ferry menuturkan, ia merasa terganggu dengan pemandangan yang kurang sedap dan terkesan kumuh tersebut.
Selain itu, timbul bau menyengat dan malah terkadang tumpukan sampah otu dibakar sehingga asapnya mengganggu pengendara yang melintas.
"Tumpukan sampah itu sudah sangat menganggu. Apalagi ada sampah yang dibakar dan asapnya menutupi serta menghalangi penglihatan pengendara yang melintas," tuturnya.
Menurutnya, kondisi itu sudah sangat membahayakan dan bisa berpotensi jadi penyebab kecelakaan.
BACA JUGA:Selama Puasa DLH Lahat Catat Sampah Kelapa Muda Alami Peningkatan, Capaiannya Segini Lho
"Adanya asap dari pembakaran sampah itu membuat mata jadi perih. Jadi itulah yang bisa menyebabkan kecelakaan," katanya.
Ia mengungkapkan, seharusnya pihak terkait secepatnya mengambil tindakan. Dan ia juga berharap, masyarakat sekitar timbul kesadaran akan keindahan dan kenyamanan lingkungan.
"Dinas terkait harus cepat tanggap. Apalagi tumpukan sampah itu berada di bahu jalan kabupaten dan lalu lalang kendaraan cukup ramai," ungkapnya.
Senada dengan itu, Marin pengendara lainnya mengatakan, ia menyayangkan kurangnya solusi dari instansi terkait, sehingga membuat kesadaran warga terhadap lingkungan dan kenyamanan pengguna jalan ikut berkurang.