Ramadan Usai Masih Ada Puasa Syawal, Bagaimana Melaksanakannya?
Puasa Ramadan usai, masih ada kesempatan untuk beribadah puasa lagi dengan puasa Syawal-raja media-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Puasa Ramadan sudah berakhir dan kita jalani sebulan penuh. Selepas melaksanakan ibadah yang penuh berkah itu, umat Islam dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal.
Berpuasa pada bulan Syawal bukanlah kewajiban, tetapi sunnah yang sangat dianjurkan.
Namun, ibadah ini memiliki banyak keutamaan yang patut dikejar.
Beberapa dalil tentang puasa Syawal dapat ditemukan dalam berbagai riwayat hadis yang memberikan petunjuk kepada umat Islam tentang keutamaan dan pahala yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA:Yonif 142/KJ Rayakan Hari Raya Idul Fitri dan Halal Bihalal bersama di Batalyon
Dasar puasa Syawal bisa dilihat dari beberapa hadis berikut.
“Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. (HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i).
Dalam hadis itu digambarkan betapa besar nilai pahala yang dapat diperoleh dengan melaksanakan puasa Syawal setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Dalam hadis lain diriwayatkan: “Dari Tsauban, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda:
BACA JUGA:Madrasah Berbagi berkah di bulan suci, Wujud Implementasi Pesantren Kilat Ramadan
Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan. Dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].
Hal ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, umat Islam dapat meraih pahala yang luar biasa besar, seolah-olah telah melaksanakan puasa sepanjang tahun.
Dilansir dari laman muhammadiyah.or,id mengenai tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari.
Atau bisa pula secara acak. Hal ini berarti puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.