Misteri Bendungan Perjaya Komering, Setiap Tahun Memakan Korban

Bendungan Perjaya Komering-Direktori Pariwisata-

MARTAPURA - Ada cerita yang menarik di Bendungan Perjaya Martapura OKU Timur, ternyata bendungan ini  dibangun di masa presiden Soeharto konon pembangunan bendungan Perjaya ini  banyak memakan  tumbal nyawa manusia.

Bendungan Upper Perjaya ini pusatnya  di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Bendungan ini dibangun bertujuan untuk  mendukung sektor pertanian daerah pertanian padi di wilayah Komering dan Belitang.

Bendungan ini tak jauh letaknya dari Kota Martapura  kurang lebih 10 menit perjalanan memakai kendaran roda dua atau empat,  atau jaraknya sekitar 7 kilometer dari kota Martapura dan sekitar 200 kilometer dari kota Palembang.

BACA JUGA:Ini Beberapa Fakta tentang Bulan November yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Pembangunan bendungan ini dilaksanakan era Presiden Soeharto di tahun 1991 dan selesai pada tahun 1995.

Pembangunan bendungan cukup banyak memfaat bagi warga sekitar,  menjadi sumber mata pencarian tambahan melalui kegiatan nelayan di sungai Komering untuk mendapatkan ikan sungai dan juga menjadi tempat wisata lokal untuk bersantai menikmati indahnya alam disana.

Bendungan ini Membendung Sungai Komering yang akan mengairi daerah Komering seperti  Bahuga, Mucak Kabau, Tulang Bawang dan daerah Belitang yang bertujuan agar warga sekitar bisa menama padi satu tahun 3 kali.

Program ini bisa dikatakan sangat berhasil dilihat saat ini  OKU Timur dikenal sebagai lumbung pangan di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Trik Meringankan Haid Wanita, No 2 Tidak Semua Wanita Tahu Loh

Namun Pembangunan Bendungan Upper Perjaya ini memiliki cerita seram siapa saja yang mendengar bulu romanya akan berdiri.

Pasalnya  sajak adanya bendungan ini sering terjadi yang aneh aneh atau memakan korban.

Derasnya aliran Sungai Komering di Bendungan tersebut telah memakan korban jiwa baik  di kalangan anak-anak, dewasa serta orang tua,warga OKU Timur sendiri sering mengatakan sebagai tumbal manusia.

Seperti kejadian tanggal 30 Maret 2023  anak sekolah dasar umur  11 Tahun berinisial AP Warga Tanjung Aman, Jalan Diponogoro, Kelurahan Pasar Martapura, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur tenggelam di Aliran Sungai Komering Tanjung Aman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan