Dianggap Punya Risiko Privasi, Pemerintah Belanda Akan Berhenti Menggunakan Facebook

Ada risiko privasi, Pemerintah Belanda akan berhenti gunakan Facebook-fb-

PALEMBANG,KORANPALPRES.COM –Aplikasi media sosial Facebook yang saat ini memiliki pengguna terbanyak ternyata dianggap berbahaya bagi sejumlah Negara.   Seperti Pemerintah Belanda yang mengatakan pada Jumat (19/4/2024) kemungkinan akan berhenti menggunakan Facebook.

Hal ini mereka lakukan setelah ada peringatan dari regulator privasi Belanda tentang risiko privasi.

Dirangkum dari beberapa sumber, Otoritas Perlindungan Data Belanda (The Dutch Data Protection Authorit/DPA) mengeluarkan pernyataan yang menyarankan Kementerian Dalam Negeri Belanda.

Saran itu memuat negara tidak bergantung pada Facebook dalam berkomunikasi dengan warga negaranya jika tidak memiliki gagasan jelas bagaimana Facebook menggunakan data pribadi orang-orang yang mengunjungi halaman pemerintah.

BACA JUGA:Pamit Ke Jajaran, Pangdam II/Swj: Hati-Hati Medsos Kritik

Kementerian Dalam Negeri Belanda sebelumnya sudah meminta DPA untuk memberikan masukan terkait penggunaan halaman Facebook dengan cara yang sesuai.

"(Tentu saja) Pemerintah Belanda ingin memperoleh kejelasan dari Meta secepatnya. (Diharapkan) paling lama sebelum reses musim panas tentang bagaimana mereka mengatasi kekhawatiran kami,” kata Menteri Digitalisasi Belanda, Alexandra van Huffelen, dalam sebuah pernyataan yang dirangkum dari beberapa laman daring.

Jika tidakmengindahkan saran DPA, kata dia, pihaknya terpaksa menghentikan aktivitas pemerintahan di halaman Facebook.

Ketua DPA Belanda, Aleid Wolfsen, dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa orang-orang yang berkunjung ke laman pemerintah percaya bahwa informasi pribadi dan sensitif mereka berada di tangan yang aman. 

BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Jurnalistik, Diskominfo Palembang Gelar Pelatihan Bagi Pengelola Medsos

Wolfsen menyatakan dalam pernyataan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bahwa anak-anak dan remaja rentan saat online dan membutuhkan perlindungan ekstra.

Ada tanggapan dari seorang juru bicara Meta tentang hal ini.

Sang jubir  mengatakan pihaknya tidak setuju dengan penilaian yang mendasari saran ini. 

"Ini merupakan fakta yang salah dan menunjukkan kesalahpahaman mendasar mengenai cara kerja produk kami,” kata dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan