Telan Banyak Korban, Kades dan Warga OKU Timur Desak Pemasangan Palang di Perlintasan Kereta Api Maut?

Kecelakaan Bus Putra Sulung ditabrak Kereta Api (KA) Rajabasa jurusan Tanjung Karang Lampung-Kertapati Palembang-Foto:Arman Jaya-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sudah banyaknya korban yang terjadi di perlintasan kereta api di Kota Baru Martapura, Kabupaten OKU Timur, akirnya kades setempat, Hendri Susanto mendesak PT KAI memasang palang.

Hal ini ditegaskan oleh Kades setelah terjadinya kecelakaan Bus Putra Sulung ditabrak Kereta Api (KA) Rajabasa jurusan Tanjung Karang Lampung-Kertapati Palembang.

Akibat kecelakaan maut itu, satu penumpang bus meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka-luka. Bahkan saat ini para korban masih dirawat intensif di rumah sakit.

“Saya minta PT KAI dan Pemkab OKU Timur duduk bersama agar bisa segera mungkin palang pintu rel perlintasan dipasang, jangan ada korban lagi,” cetus Hendri Senin, 22 April 2024.

BACA JUGA:Supir dan Kernet Bus yang Terlibat Laka di Perlintasan Kereta Api Kabur, Ini Kondisi Penumpang Terakhir

Dikatakan Kades, hal ini bukan tak ada alasan agar segera mungkin palang pintu rel perlintasan dipasang, sebab dalam tiga bulan terakhir ini sudah  dua kali terjadi kecelakaan maut diperlintasan tersebut.

“Korban sudah banyak disana, ampir setiap tahun terjadi kecelakan, tahun ini saja uda dua kali kecelakan,” tegasnya.

Namun sampai saat ini belum ada tindakan yang nyata akan adanya pemasangan palang pintu perlintasan.

Tentunya seringnya terjadi kecelakaan di perlintasan Kota Baru Jalan pertanian membuat warga menjadi resah terutama yang selalu melewati perlintasan tersebut untuk beraktipitas.

BACA JUGA:Tragis! Bus Putra Sulung Dihantam Kereta Api, 1 Tewas Puluhan Orang Terluka, Ini Kronologinya

“Jangan ada korban lagi,harus ada tindakan pengamanan dari PT KAI dan Pemkab OKU Timur,” ujarnya.

Hendri mengatakan, saat ini perlintasan kereta api jalan pertanian itu dijaga oleh masyarakat sekitar.

Namun mereka menjaga dengan sukarela dan mengharapkan pemberian dari pengendara yang melintas.

“Meski dijaga warga, itu tetap tidak maksimal. Sebab mereka itu tenaga sukarela. Alangkah baiknya jika ada palang pintu, agar lebih aman,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan