https://palpres.bacakoran.co/

Muhammadiyah dan NU Harus Siap Hadapi Perubahan Peradaban

Muhammadiyah dan NU harus siap menghadapi perubahan peradaban.-ramadancard-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Peradaban Barat  saat ini masih menjadi penguasa, namun secara perlahan tetapi pasti akan digantikan oleh peradaban lain yang lebih maju.

Bisa jadi peradaban itu datang dari negara dari Timur atau yang lainnya termasuk Indonesia.

Keyakinan itu disarikan dari pendapat Futurolog asal Amerika, John Naisbitt. 

Menyambut pergiliran peradaban baru yang akan menggantikan Barat, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menyarankan supaya muslim Indonesia untuk bersiap-siap.

BACA JUGA:Berperan Besar Bangun Toleransi dan Perdamaian, NU dan Muhammadiyah Diusulkan Dapat Nobel

Terlebih lagi untuk Muhammadiyah dan NU untuk menguatkan persatuan.

Dilansir dari lama muhammadiyah.or.id, Indonesia sebagai negara besar yang potensial menjadi negara maju, kata Abbas, harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan peradaban yang akan datang.

Seluruh kalangan tidak boleh hanya berpangku tangan, tapi harus aktif dalam membangun peradaban dunia ke depan.

Juga sebagai negara dengan mayoritas penduduknya pemeluk agama Islam, umat Islam juga dituntut untuk aktif berperan.

BACA JUGA:Ratu Dewa Sambut Presiden Jokowi di Acara Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang, Ini Pesannya

Terutama lagi kepada dua sayap organisasi Islam yaitu Muhammadiyah dan NU.

Dua organisasi besar ini akan ikut menjadi penentu nasib bangsa ini digantungkan.

“Ukhuwah islamiyah antara Muhammadiyah dengan NU harus dijaga, jadi kalau NU dan Muhammadiyah bersatu, dan kalau kompak meskipun kita belum menguasai ekonomi, kita yang jadi penentu,” ucap Anwar Abbas yang disampaikannya dalam Ceramah Subuh pada Sabtu (20/4) lalu di Masjid Al Jihad, Banjarmasin.

Masih melansir laman muhammadiyah online, Anwar Abbas menjelaskan, langkah kecil berdampak besar dan konkret yang bisa dilakukan oleh Muhammadiyah dan NU untuk menjaga kekompakan adalah dengan membeli produk-produk dari umat Islam yang pertama, baru kemudian jika tidak ada bisa beli di tempat lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan