Tak Hanya Panorama Alam, Desa Lebak Budi Juga Jadikan Benda Pusaka Sebagai Destinasi Wisata
Tak Hanya Panorama Alam, Desa Lebak Budi Juga Jadikan Benda Pusaka Sebagai Destinasi Wisata. TBUPP) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mario Andramatik sebagai narasumber Museum Masuk Desa di Desa Lebak Budi, Merapi Barat, Lahat.--Alhadi/palpres.bacakoran.co
BACA JUGA:10 Makam Puyang Di Desa Burai Nyaris Hilang, Nomor 3 Masih Sering Diziarahi?
Di kesempatan yang sama, Tim Bupati Lahat untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mario Andramatik mengemukakan, sebelum adanya Merapi Area, sebelumnya terdapat marga diantaranya Marga Tembelang Gedoeng Agoeng sekarang Merapi Timur, Puntang Merapi, IV Soekoe Negeri Agung.
"Selain itu, terdapat objek wisata berupa Cughup Petai berada di Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Cughup Milang, lalu Tanjung Telang ada arca megalitik, batu tegak menhir, Ghumah Baghi berada di Lebak Budi," jelas dia.
Sedangkan kata Mario, untuk rumah Pangeran Bachtiar yang mana garis keturunan ialah Kolonel Muhammad Nuh, seorang pahlawan asal Merapi.
"Lalu benda pusaka lainnya Topi Kerio, senjata dari besi, asal muasal dari rumput rotan dipakai masa perjuangan,” cetusnya.
BACA JUGA:Bukan Sembarang Wisata, Habib Gasim Abdullah Alkaff Bawa 400 Jemaah Kunjungi Masjid Kursi Patah
Paling fenomenal yakni Sarang nyawa, benda ketika masa itu dipergunakan laskar untuk menyelamatkan diri.
“Selanjutnya huruf ulu aksara Ka Ga Nga ada yang ditulis di rotan dan tanduk," sebut dia.
Nah, ada juga Prasasti Sungai Duren terletak di Desa Lebak Budi.
“Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mulai disarankan menggunakan akses huruf ulu Ka Ga Nga,” tuturnya.
BACA JUGA:5 Tempat Terpencil di Dunia, Cocok Untuk Tempat Persembunyian di Jamin Aman
"Baik itu, pada papan nama, kemungkinan nama jalan dan lain sebagainya," pungkas Mario.*