Bantu Kebutuhan Energi Industri, PGN Optimalkan LNG Antisipasi Risiko Geopolitik
Bantu Kebutuhan Energi Industri, PGN Optimalkan LNG Antisipasi Risiko Geopolitik--
BACA JUGA:Capaian Keuangan Gemilang, PGN Catat Pendapatan USD 3,65 Miliar di Tahun 2023
Hal ini dipicu oleh penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.
Dari kegiatan hearing yang dilakukan PGN, Rosa mengatakan bahwa banyak pelaku di sektor industri telah memahami situasi ini.
Dan menyadari bahwa LNG selain memiliki keunggulan dari sisi keamanan, juga tetap menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
Sehingga merupakan solusi yang tepat untuk membuat industri tetap bertumbuh.
BACA JUGA:3 Strategi Prioritas PGN Jamin Keberlanjutan Bisnis, Tingkatkan Pemanfaatan Gas Domestik
Mengingat situasi dan kondisi saat ini terjadi penurunan produksi gas alami hingga tantangan dinamika geopolitik.
Di Negara lain, LNG justru sudah dipakai sebagai alternatif energi.
Sehingga berperan penting terhadap sektor industri, imbasnya bisa memberikan efek positif terhadap negara.
Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Serta ikut mendukung menuju Target Net Zero Emission di tahun 2060.
Peran besar LNG yang cukup signifikan ini menurut Rosa sudah saatnya Indonesia mempunyai fasilitas perdagangan LNG mulai dari ekspor dan impor.
Hanya saja antisipasi impor tetap dibutuhkan dengan catatan jika ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan.
Jika kondisi seperti itu, maka PGN juga siap dengan membentuk entitas tertentu yang menjalankan perdagangan LNG lintas negara.