Lestarikan Warisan Budaya, ANRI Preservasi 30 Naskah dan Dokumen Kuno Milik Kesultanan Palembang Darussalam
Sultan Palembang Darussalam, SMB IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja (empat dari kiri) bersama kerabat Kesultanan Palembang Darussalam, Kepala Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel Tarbiyah Yahya dan Tim ANRI.--kesultanan palembang darussalam for koranpalpres.com
Lebih lanjut, SMB IV menghimbau masyarakat yang memiliki naskah atau dokumen kuno perlu diajari atau diberikan pelatihan preservasi oleh ANRI dan LKD (Lembaga Kearsipan Daerah) Provinsi Sumsel supaya naskah dan dokumen itu aman.
“Kita juga menggandeng Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel,” tukas SMB IV.
BACA JUGA:Best Parfum Lokal Tahan Lama yang Anti Mainstream! Wanginya Nggak Pasaran?
BACA JUGA:Parfum Kaum Gen Z Wanginya Tahan Lama Hingga 10 Jam, Cocok untuk Remaja Beraktivitas Seharian
Sementara, Susanto, salah seorang dari Tim ANRI menyebutkan, selain Kesultanan Palembang Darussalam di Sumsel ini, masih banyak masyarakat yang menyimpan arsip bersejarah, arsip warisan budaya yang terkait kesejarahan Kota Palembang dan Sumsel.
Di mana imbuh Susanto, kalau tidak segera dilindungi maka arsip-arsip tersebut akan semakin rusak.
“Kami juga siap berkolaborasi bersama LKD Provinsi dan LKD Kabupaten/Kota di Sumsel,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel Tarbiyah Yahya mengaku siap berkolaborasi dengan ANRI dan semua pihak dalam upaya penyelamatan arsip.
BACA JUGA:Canggih dan Tahan Air! 7 Rekomendasi Jam Tangan Casio Pria Terbaik Tahun 2024
“Kerjasama kita jangan sampai di sini, kita terus menerus tanpa adanya bapak-bapak ini dan ibu-ibu, tidak ada artinya Dinas Kearsipan, jadi kita komunikasi yang baiklah,” pungkasnya.
Sementara melansir laman resmi anri.go.id, kegiatan Preservasi Arsip Warisan Budaya Keraton Nusantara 2024 pertama kali dilakukan di Puro Mangkunegaran, Surakarta.
Kegiatan ini berlangsung 29 Januari-2 Februari 2024 di Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran, Surakarta.
Rekso Pustoko didirikan pada tanggal 11 Agustus 1867 di masa pemerintahan KGPAA Mangkunegoro IV sebagai tempat pengelolaan dan mengadministrasikan surat-surat.
BACA JUGA:Wanginya Semewah Harganya, Ini 9 Parfum Pria Termahal di Dunia, Gaji UMR Jangan Coba-Coba!