Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Tercatat Lebih dari 45 Suku yang Tinggal di Provinsi Ini
Perempuan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pakaian adat.-floresidn-
Orang Suku Dawan kadang disebut Atoni mayoritas menetap di Kabupaten Kupang. Mereka memiliki senjata tradisional bernama suni yang berbentuk ramping dan panjang.
Jumlah populasinya sekitar 300.000 jiwa. Orang Atoni memiliki beragam-jenis sebutan. Orang Tetun menyebut mereka orang Dawan, Orang Bunak menyebut mereka Rawan, penduduk di kota Kupang menyebut mereka Orang Gunung.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua: Dominan Suku Arfak yang Punya Tari Tumbu Tanah
4. Manggarai Riung
Orang Manggarai Riung tinggal di pulau Flores bagian barat, terutama Kabupaten Manggarai. Suku ini memiliki sejumlah tradisi atau ritual, seperti penti Manggarai, barong lodok, wisi loce, dan lainnya.
5. Marae
Suku Maraetinggal di sebagian kecil Kabupaten Belu bagian utara. Mereka mempunyai bahasa daerah bernama bahasa Marae atau bahasa Buna’.
6. Sikka
Suku Sikka berdomisili di kawasan kabupaten Sikka. Mereka terdiri dari suku bangsa Sikka, Muhang, dan Krowe Muhang. Bahasa Sikka punya beberapa dialek, seperti Nitta Kitting, Kojamota, Lela Sikka, Yusang Gette dan Wolokoli.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Barat Daya: Termasuk Kesatuan Wilayah Adat Domberai
7. Suku Alor
Suku bangsa Alor mendiami daratan pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di dalam kawasan Kabupaten Alor. Nama Alor mungkin diberi oleh orang luar untuk menyebut semua golongan masyarakat yang berdiam di tempat itu.
Mereka terdiri atas sejumlah suku-suku bangsa, antara lain Abui, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kramang, Kui, Lemma, Maneta, Mauta, Seboda, Wersin, dan Wuwuli.
8. Suku Boti
Suku Boti adalah salah satu suku tertua di Provinsi NTT. Keberadaannya yang nyaris tidak terdengar memang pas dengan lokasi mereka yang bertempat tinggal jauh menjelang Kota So’e yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.