Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat: Ada Sasambo dan Kelompok Suku Lainnya

Perempuan Suku Mbojo di NTB sedang menenun kain tembe.-idntimes/kmps-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi Indonesia yang ada di Indonesia bagian tengah, tepatnya di bagian tengan Kepulauan Nusa Tenggara.

Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah 20.124,48 km2 yang terdiri delapan kabupaten dan dua kota dengan ibu kota berada di Mataram.

Populasi penduduknya berjumlah 5,320 juta jiwa yang terbagi dalam suku-suku dan sub suku.

Ada 3 suku besar yang ada di Sumbawa yang sering disebut dengan Sasambo (Sasak, Samawa/Sumbawa, Mbojo) dan beberapa suku kecil yang merupakan subsuku dari suku-suku besar tadi. Di antaranya adalah:

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Tercatat Lebih dari 45 Suku yang Tinggal di Provinsi Ini

Suku Sasak

Suku Sasak adalah suku yang paling familiar dan juga terbesar di antara suku-suku yang ada di Nusa Tenggara Barat.

Suku ini menenpati kawasan di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Barat, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat. Mayoritas mereka adalah pemeluk agama Islam.

Persebaran mereka cukup luas, karena selain di tiga kabupaten itu, mereka juga tersebar di Sumbawa dan Bali bagian timur, serta di Luwu Sulawesi Selatan.

Orang Sasak juga memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Sasak yang terbagi menjadi beberapa dialek yakni dialek Sasak Pejanggi, Sasak Bayan, Sasak Tanjong, Sasak Selaparang, Sasak Pujut, Sasak Tebango, Sasak Sembalun, dan Sasak Pengantap. Namun, saat ini yang biasa dipakai adalah dialek Pejanggi.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Maluku Utara: Wilayah Adat Moloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung

Suku Sumbawa

Suku Sumbawa atau Samawa adalah salah satu asli provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka mendiami kawasan Pulau Sumbawa. Mereka menyebut diri mereka sebagai Tau Samawa (Orang Samawa). 

Mereka juga pemeluk agama Islam yang cukup taat.

Secara spesifik permukiman Suku Sumbawa ada di 13 kecamatan di sebelah barat dan satu kecamatan di sebelah timur Pulau Sumbawa.

Wilayah tersebut Kecamatan Seteluk, Taliwang, Lunyuk, Batulanteh, Jereweh, Alas, Moyo Hilir, Moyo Hulu , Utan Rhee, Ropang, Lapelopok, Empang, dan Plambang.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Maluku: Tersebar dari Ambon sampai Kepulauan Kei dan Tanimbar

Geografi Pulau Sumbawa, khususnya di wilayah yang didiami Suku Sumbawa, adalah kawasan berbukit sehingga turut mempengaruhi jenis mata pencaharian masyarakatnya.

Pada umumnya mata pencaharian masyarakat Suku Sumbawa adalah petani dengan membudidayakan tanaman padi, umbi-umbi, dan sejenisnya.

Suku Mbojo

Di samping suku Sumbawa di Pulau Sumbawa juga masih ada suku lainnya yang bernama Suku Mbojo.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua: Dominan Suku Arfak yang Punya Tari Tumbu Tanah

Mereka juga terkadang disebut Suku Bima. Wilayah permukiman utama  ada di kawasan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima.

Tetapi mereka menyebar hingga ke Pulau Sumbawa. Mereka juga memiliki bahasa sendiri yang digunakan sebagai bahasa daerah di Kabupaten Bima, yaitu bahasa Mbojo.

Sebagai pemeluk Islam, mereka juga termasuk memegang teguh agamanya.

Mata pencaharian masyarakat Mbojo adalah bercocok tanam, sedangkan sebagian lagi ada yang menjadi nelayan dan pemburu.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Barat Daya: Termasuk Kesatuan Wilayah Adat Domberai

Beberapa suku kecil yang ada di NTB di antaranya:

Suku Mata

Suku Mata adalah suku asal Nusa Tenggara Barat yang mendiami kawasan yang berdekatan dengan Suku Sumbawa.

Mereka bermukim dan terpusat di kawasan Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, yang berbatasan dengan Kabupaten Dompu.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Tengah, Pernah Punya Mata Uang Mege yang Terbuat dari Kerang

Suku Mata hidup berdampingan dengan Suku Sumbawa dan Suku Mbojo yang juga bermukim dalam satu kawasan sama.

Komunikasi mereka menggunakan bahasanya sendiri, yaitu bahasa Mata. Mereka dulunya merupakan bagian dari kerajaan Ngali yang eksis pada abad ke-15 hingga ke-19 Masehi.

Suku Bayan

Suku Bayan sebetulnya adalah bagian masyarakat khusus dari suku bangsa Sasak yang lebih luas dan dikenal sebagai budaya Lombok tertua.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua, Punya Kelompok Suku Terbanyak di Indonesia

Bedanya dengan suku Sasak, merekayang hanya mendiami satu tempat atau hanya berfokus pada tempat tersebut yang dikenal dengan Desa Bayan.

Lokasi Desa Bayan ini terletak di Lombok Utara yang juga masih masuk dalam bagian provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hal unik dari suku Bayan adalah dideskripsikan secara khusus di luar masyarakat suku Sasak.

Karena suku ini memiliki ciri khas tersendiri dalam kebudayaan dan adat istiadatnya. Yang terkenal dari suku Bayan adalah dalam sistem keyakinan yang mereka anut yaitu, Islam Wetu Telu (Islam Waktu Tiga).

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Pegunungan, Punya Keahlian Mengawetkan Mayat

Mereka juga terkenal akan sangat menjunjung tinggi tradisi dan juga kebudayaan yang telah terjaga sejak ratusan tahun lalu yang menjadi sebuah warisan.

Tradisi tersebut juga tampak dari larangan masyarakatnya yang tidak boleh menggunakan pakaian secara sembarangan.

Selain suku-suku di atas, ada juga suku-suku lain di Nusa Tenggara Barat yang sebetulnya masih berhubungan dengan tiga suku besar tadi, yakni Bali Lombok,· Bima, · Dompu, · Donggo, dan· Kore.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan