GAWAT ! Gas Melon di Kota Lahat Kosong, Emak-emak Menjerit Harga Melejit, Kok Bisa

GAS LPG KOSONG : Tampak warga Lahat yang membawa tabung gas LPG 3 Kg dalam keadaan kosong---Bernat/koranpalpres.com--------

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Gas melon ukuran 3 kilogram (Kg) mayoritas kosong diberbagai sudut Kota Lahat, sehingga membuat emak-emak menjerit, kondisi ini diperparah dengan melejitnya harga jual, bahkan warga harus rela-rela antri hingga dua jam lamanya.

Kenyataannya harus pulang dengan tangan hampa karena gas subsidi tersebut tidak ada di tingkat agen maupun pengecer.

Bahkan, mereka mesti keluar masuk dari toko ke toko hingga antri lama di pangkalan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Leni (42) warga Lahat membenarkan, bahwasanya gas LPG 3 Kg memang sulit didapatkan, kalaupun ada pasti harganya sudah beda jika dibandingkan di pangkalan.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Jam Tangan Pria Elegan Warna Hitam Emas untuk Menyempurnakan Gaya Klasik Kamu!

"Kalau di agen harganya Rp 20.000, tapi sudah di warung bisa mencapai Rp 25.000 hingg Rp 30.000. mesti bagaimana lagi untuk memasak harus dibeli dari pada asap dapur tidak mengepul," sebut dia, Selasa 7 Mei 2024.

Dirinya menambahkan, mesti menunggu hingga berjam-jam semenjak truk pengangkut datang, tapi malah kehabisan stok karena kebanyakan sudah dibeli pengecer dalam jumlah besar.

"Tidak hanya itu, harus berkeliling gang-gang sempit untuk mencari gas Melon, tapi hasilnya tetap nihil disebabkan stok terbatas," jelas dia.

Senada, Ridha (25) warga lainnya mengaku, terkejut dengan harga gas LPG ukuran 3 Kg kini dijual Rp 35.000 pertabung. Padahal di tingkat agen hanya Rp 20.000.

BACA JUGA:TERBARU! 5 Jam Tangan Pria dengan Warna Gold, Siap Pancarkan Kemewahan

"Pastinya kesal dan marah dengan kondisi sekarang ini, karena warga kecil seperti kami ini sangat bergantung terhadap gas Melon untuk memasak," imbau dirinya.

Ia meminta, agar sekiranya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dan instansi terkait, untuk turun ke lapangan dan mencari tahu ada apa sebenarnya.

"Dulunya gas rakyat kecil ini bisa kita jumpai di pinggir jalan, tapi kini sangat sulit sekali kalaupun ada tidak boleh beli lebih dari satu tabung," ceritanya.

Dirinya menerangkan, apabila keadaan ini berlangsung lama, bisa-bisa perekonomian rakyat akan terganggu terutama sekali bagi kalangan kelas bawah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan