Mengapa Pagaralam Layak Disebut Kota Perjuangan dan Kota Para Jenderal? Begini Penjelasannya
Kebun teh yang indah di Gunung Dempo ini adalah peninggalan kolonial Belanda yang masih bertahan sampai sekarang-Eko Wahyudi palpres.bacakoran.co-
BACA JUGA:Dorong Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Komunitas
Pasca kemerdekaan perjuangan rakyat Besemah melawan penjajah juga tidak berhenti.
Agresi militer Belanda yang ingin menguasai kembali Tanah Besemah harus berhadapan dengan perlawanan keras rakyat Besemah.
Karena perlawanan keras itu banyak pejuang yang gugur dan itu pula yang membuat Pagaralam menjadi Kota Perjuangan.
Para penerus generasi perjuangan di Kota Pagaralam dan Tanah Besemah pada umumnya banyak yang berkecimpung di bidang militer dan kepolisian.
BACA JUGA:Ke Penang Jadi Lebih Mudah dengan Lion Air, Catat Jadwal Rute Penerbangannya
Tidak sedikit mereka menjadi jenderal dan membuat hadirnya jenderal di Pagaralam terus hadir sejak dulu sampai kini dan masa depan.
Sejak perang kemerdekaan para jenderal banyak bertempur di Tanah Besemah Pagaralam dan sekitarnya seperti Jenderal Bambang Utoyo, Yahya Bahar, Harun Sohar dan sebagainya.
Pada masa yang lebih belakang ada mantan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda Nanggroe Aceh Darussalam Mayjen TNI Hambali Hanafiah, Direktur Pendidikan Sesko TNI Brigjen TNI Chaidir Serunting Sakti, dan Kepala BIA Brigjen TNI Zamzami Hanafiah.
Juga ada Mayjen TNI Djunaidi Djahri (Irjen TNI AL), Brigjen TNI Mikdala Buchori (Karoren Dephan), Letnan Jenderal TNI Burhanudin Amin (Pangkostrad), Mayjen TNI Hendra Rizal (Kepala Staf Kostrad), dan Mayjen Syamsu Rizal (Danjen Kopassus) yang sekarang semua sudah pensiun atau Purnawirawan.
Di kalangan kepolisian siapa tidak kenal mantan Kabareskrim Letjen Purnawirawan Susno Duadji, mantan Kapolda NTT Hamidin dan banyak lagi lainnya.
Belum lagi yang masih menjabat seperti Kapolda Riau Irjenpol M Iqbal, dan beberapa pejabat tinggi TNI dan Polri lainnya.
Para generasi penerus dan menjadi calon jenderal saat ini juga terus tercatat baik sedang dalam masa pendidikan atau yang baru lulus.
Mereka penerus para jenderal pada masa kini dan pada masa mendatang.