STKIP Muhammadiyah OKU Timur Teken MoU dengan INTI Internasional University Malaysia dan Kampus IISN Thailand
STKIP Muhammadiyah kembali melakukan teken MUO dengan INTI Internasional University Malaysia. Kegiatan ini berlangsung di KBRI Kuala Lumpur Malaysia-Foto:Arman Jaya-
"Ini upaya kita untuk terus menambah dan meningkatkan kapasitas serta kualitas dengan kampus Luar Negeri. Sehingga mahasiswa STKIP Muhammadiyah OKU Timur memiliki jangkau luas," jelasnya.
Selain bisa belajar di luar negeri, mahasiswa dan mahasiswi juga memiliki banyak kesempatan yang sangat bagus dalam mengembangkan karir kedepan.
BACA JUGA:Wah! Polda Sumsel Lakukan MoU Dengan Bank Sumsel Babel, Berikut Isi Kerjasamanya
BACA JUGA:Danrem 043/Gatam Ikuti Penandatanganan MoU Mentan RI Dengan Panglima TNI Secara Virtual
"Harapan kami mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan yang sangat baik ini. Karena tidak semua kampus di OKU Timur bisa mendapat kesempatan seperti ini," ucapnya.
Selain teken MUO dengan kampus di Malaysia, STKIP Muhamamdiyah juga mengikuti kegiatan Assosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) di Jogjakarta.
Hal ini dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas kampus kampus PTMA seluruh indonesia dalam rangka peningkatan kerjasama Internasional.
Namun kata Didi, pertemuan itu diwakili Kantor Urusan Internasional (KUI) STKIP Muhammadiyah OKU Timur, sekaligus penandatanganan MoU dengan Kampus IISN Thailand.
BACA JUGA:E Fund dan BBLAM Tanda Tangan MoU untuk Memperluas Akses Investasi Antar Negara
BACA JUGA:Kodim 0418/Palembang MoU Dengan Dinas PUPR Kota Palembang Dalam Karya Bakti TNI
"Semoga para mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan ini. Sebab kita sudah banyak pilihan mau ke negara mana saja. Ada Taiwan, Malaysia, Thailand, Korea, Pakistan dan India," paparnya.
Sementara, KBRI di Kuala Lumpur melalui Wakil Kedubes Rosi Verona menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan momentum yang sangat baik.
Dimana hal ini untuk menambah kegiatan-kegiatan kemanusian agar semakin luas.
"Kita berharap tidak hanya sekedar ceremonial saja, tetapi harus ada bukti nyata dan kongkritnya," pungkasnya.