Review 7 Parfum Aroma Bunga Putih Terbaik Pasar Saat Ini Dari Dior hingga Mugler
Parfum aroma bunga putih yang banyak direview pencinta parfum.-klasik-
Koleksi L'Interdit pertama kali diperkenalkan kepada Clare Waight Keller, mantan direktur kreatif Givechy. Wewangian bunga kayu ini mencerminkan pengaruhnya dan bercita-cita menjadi klasik modern.
Buah-buahan tropis yang berair melengkapi bunga berwarna putih krem dan halus. Dengan aromanya yang dalam, manis, dan seperti lilin, melati adalah kontras utama dari bunga jeruk. Patchouli, amber, dan vanilla secara signifikan memperdalam dan memperluas komposisi parfum.
Mereka meningkatkan warna sedap malam anggur-strawberry dan menciptakan latar belakang coklat hitam yang samar. Kerudung bermotif bunga amber ini bertahan di kulit dan rambut untuk jangka waktu yang lama — hingga 12 jam.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Merek Yves Saint Laurent yang Paling Laris, Wanginya Menggoda!
My Way Giorgio Armani
My Way Eau de Parfum dari Armani adalah kombinasi elegan aroma bunga dan buah putih yang dibumbui dengan vanilla secara lembut. Nada berry yang dalam seperti anggur memeriahkan perpaduan tuberose, melati, dan bunga jeruk di intinya.
Keharumannya terbungkus dalam aura segar dan renyah, berkat campuran bergamot, musk, dan cedar, dengan sentuhan hijau mint-krim dari tuberose.
Dalam hal daya tahan, wewangian ini bertahan selama berjam-jam, mempertahankan daya tariknya hanya dengan satu atau beberapa semprotan. Namun, seperti kebanyakan wewangian modern, My Way tidak memiliki keunikan dan tidak memiliki faktor wow — meskipun memiliki aroma yang menawan dan jelas serta meninggalkan kesan abadi.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Parfum Prada Terbaik Tahun 2024, Aromanya Elegan dan Memiliki Kelembutan yang Menawan
Prada Paradoxe Prada
Paradoxe adalah suatu pernyataan atau pendapat yang menyimpang dari apa yang berlaku umum dan terkesan tidak logis atau bertentangan dengan akal sehat.
Bertentangan dengan apa yang diperkirakan, wewangian Prada menentang segala gagasan tentang potensi konflik. Dibungkus dalam botol segitiga minimalis yang ramping, wewangian ini memadukan aroma halus buah-buahan, beri, bunga, dan musk.
Soda krim pir muncul dari balik tabir jeruk bergamot yang lembut. Buih gelembung yang realistis yang berlomba hingga ke kepala putih berbusa pada akhirnya menciptakan ansambel bunga yang subur dan berlapis-lapis. Melati krem dan aroma fleur d'orange yang cerah bersinar paling terang di sini. Nada vanilla lembut dibawa dengan anggun dari awal hingga akhir. Selain itu, Prada Paradoxe membanggakan molekul musk Givaudan yang inovatif, Serenolide™, menghasilkan sillage yang kaya namun nyaman.
Alien Mugler