Kedatangan Warga Baru, Danrem Gatam Gelar Tradisi Ini di Makorem
![](https://palpres.bacakoran.co/upload/af2318a7f355c2545eaa50d391d12a4d.jpg)
Danrem Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., memimpin langsung acara tradisi penerimaan warga baru dan penyerahan jabatan Kasiren Korem Gatam Kolonel Arh Burhan Fajari Arfian, S.Sos.--Pendam II Sriwijaya
Sebelumnya, Danrem Gatam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat memimpin upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 tahun 2024.
Bertempat di lapangan Korpri Komplek Perkantoran Gubernur Lampung yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi, Teluk Betung, Bandar Lampung, Senin 20 Mei 2024.
BACA JUGA:Kunjungi Koramil jajaran, Ini Pesan Dandim Lampung Timur Ke Prajurit dan Persit
Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi dalam amanatnya yang dibacakan Danrem Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M menyampaikan lebih dari seabad yang lalu.
Tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Van Deventer, seorang tokoh politik etis Belanda menyatakan sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun.
Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda.
BACA JUGA:Datang Ke Kantor Walikota Bandar Lampung, Danrem Gatam Sampaikan Tujuannya ke Pejabat Ini
BACA JUGA:Menguras Tenaga! Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Ikuti Latihan How To Find The Fighter
Serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.
“Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia,“ ungkapnya.
Selanjutnya, katanya dalam amanat tersebut juga disampaikan, apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa.
Kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai "jembatan emas", Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung "jembatan emas" akan selalu ada kemungkinan.
BACA JUGA:Korem Gapo Dapat Penghargaan PKKBN RI, Ini Salah Satu Faktor Pendukungnya