Krisdayanti Bersama Komisi IX Kunjungi Embarkasi Palembang dan Apresiasi Pelayanan, JCH Risti Tinggi?
Krisdayanti bersama Komisi IX DPR Republik Indonesia mengunjungi Embarkasi Palembang, pada Senin, 3 Juni 2024--
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan menjelaskan, Embarkasi Palembang sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2006.
Layanan penerimaan jamaah sudah sejak tahun 2006 dilakukan dengan menerapkan One Stop Service.
BACA JUGA: Lepas 270 JCH Muba , Pj Bupati Sandi Fahlepi Minta Jemaah Jaga Kesehatan
BACA JUGA:25 JCH Asal PALI Siap Diterbangkan ke Tanah Suci Mekkah, Catat Jadwalnya
Ada beberapa sarana dan prasarana yang disediakan untuk lansia dan disabilitas seperti jalur fast track, kendaraan antar jemput jemaah, ambulan, kursi roda, kamar khusus lansia dan disabilitas, serta prioritas kursi bisnis di pesawat.
"Untuk pengguna kursi roda, Lansia, disabilitas maka akan mendapatkan pelayanan lebih dulu. Ini merupakan bentuk pelayanan maksimal kepada jemaah haji," ujarnya.
Selain itu, ada pula layanan lain yang diterima jemaah yaitu penerimaan bagasi jemaah haji sehari sebelum jemaah masuk embarkasi.
Kemudian layanan konsumsi, layanan akomodasi, layanan transportasi, layanan kesehatan/poliklinik, layanan pemantapan manasik haji serta sosialisasi penggunaan fasilitas pesawat dan pemantapan Karu dan Karom.
BACA JUGA:Demi Beri Uang Saku ke JCH, Sekda Muba Apriadi Rogoh Kocek Pribadi, Segini Besarannya!
BACA JUGA:SIAP-SIAP, 283 JCH Asal Kabupaten Lahat Bakal Diberangkatkan ke Mekkah, Simak Penjelasannya
Ada juga inovasi di tahun ini, di mana jemaah dapat memesan makanan sesuai kebutuhan kesehatan dengan catatan menginformasikan melalui petugas kloter paling lambat sehari sebelum masuk asrama haji.
"Embarkasi Palembang juga menyiapkan fasilitas guna menunjang kesiapan jemaah dalam menjalani rangkaian ibadah haji seperti mock up pesawat, miniatur ka’bah ukuran sebenarnya, lintasan sa’i dan tempat melontar jumroh, serta masjid dan fasilitas lainnya," jelas Syafitri.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Palembang, Emmilya Rosa menjelaskan, hingga kloter 17 yang berangkat kemarin, BKK telah melakukan pemeriksaan terhadap 7.618 jemaah.
Dari jumlah tersebut, jemaah dengan resiko tinggi mencapai angka 6.590 atau mencapai 86,51 persen. Sedangkan jemaan tanpa resiko tinggi berjumlah 1.028 jemaah atau 13,49 persen.
BACA JUGA:450 JCH Kloter 1 Palembang Terbang ke Saudi, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan Banyak Hal Penting