Sambangi Pemkot Pagaralam, KPU Koordinasi Terkait Bantuan Pemerintah Terhadap Pemilukada 2024

Prevalensi stunting di Pagaralam masih yang terendah di Sumsel.-Humas Protokol Pagaralam-

BACA JUGA:Cegah Stunting, Begini Upaya Babinsa di Acara Rembug Stunting di Desa Fajar Indah

Agus Fatoni juga sangat mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam yang telah berhasil menurunkan angka stunting, sehingga menjadi yang terendah di Sumsel.

“Dengan capaian tersebut, Pemkot Pagar Alam juga berhasil mendapatkan bantuan dana insentif fiskal dari Pemerintah Pusat,” jelas Pj Gubernur.

Pj Gubernur juga mengapresiasi langkah konkret Bank Sumsel Babel yang telah berperan dalam pencegahan stunting di Sumsel, khususnya di Kota Pagaralam.

Pj Walikota H. Lusapta Yudha Kurnia menjelaskan berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting bahwa  pencegahan lahirnya balita stunting dapat dilakukan melalui pendampingan keluarga berisiko stunting.

BACA JUGA:Komitmen Atasi Penurunan Angka Stunting di Palembang, Ratu Dewa Diapresiasi Kepala BKKBN RI

Harus ada pemantauan dan pemeriksaan maksimal dimulai dari 100 HPK (Hari Pertama Kehidupan) sampai anak berusia 2 tahun.

Siklus terjadinya stunting kata Pj Walikota, dapat juga dicegah melalui formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Salah satunya dengan kegiatan pemberikan bantuan makanan tambahan untuk balita stunting, gizi buruk serta Bumil KEK.

Lanjut Pj Walikota mengatakan, Kota Pagaralam sendiri telah mampu menjadi kota dengan jumlah anak stunting paling rendah dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Selatan, berdasarkan survey SSGI pusat pada tahun 2022 menunjukan angka 11,6 % dan di tahun 2023 dari data di lapangan dengan sasaran balita 10.216 anak, yang terdampak stunting berjumlah 99 anak.

BACA JUGA:Babinsa Koramil Payung Berpartisipasi Dalam Acara Rembug Stunting Untuk Pencegahan dan Penurunan Stunting

"Semoga ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita semua tentang dampak dan solusi pencegahan dan penurunan stunting di Kota Pagar Alam, serta bersama-sama dapat bersinergi dalam upaya mewujudkan target angka prevalansi nasional mencapai daerah zero stunting," tutur Pj Walikota.

Masalah stunting merupakan masalah global dan pada masa kepemimpinan nya, Pj Walikota Pagaralam H. Lusapta Yudha Kurnia menargetkan angka Stunting turun 1 digit.

Hal ini diungkapkan Yudha Kurnia saat pimpin Rapat Kick Off Rancangan Awal Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pagaralam Tahun 2025-2045, di Ruang Rapat Besemah I Kantor Walikota Pagaralam beberapa waktu lalu.

Penyusunan Rancangan Awal RPJPD ini dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan