Babinsa Ini Bantu Warga Olah Pohon Rumbiak Jadi Sagu, Gimana Caranya?

Reporter: Trisno Rusli |

Editor: Trisno Rusli |

Minggu , 12 Nov 2023 - 17:42

Babinsa Koramil 413-08/Sungai Selan ikut membantu warga dalam mengelolah pohon Rumbiak menjadi sagu--

BANGKA TENGAH – Babinsa Koramil 413-08/Sungai Selan, Sertu Darianto membantu warga dalam mengolah Pohon Rumbiak jadi sagu.

Aksi ini babinsa Sungai Selan dilakukan di Desa Sungkap Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah, Ahad 12 November 2023.

Sertu Darianto saat dikonfirmasi menyebutkan sagu merupakan salah satu bahan pokok membuat makanan khas Bangka.

Seperti getas kemplang dan keretek yang banyak dikonsumsi dan menjadi oleh-oleh khas makan Bangka.

"Selain dikonsumsi biasanya hasil sagu yang dihasilkan langsung dijual ke pembuat makanan khas Bangka yakni, getas, kemplang dan keletek di Pangkal pinang dan Desa Kurau Kec Koba Bangka Tengah," katanya.

Menurut Darianto, sagu merupakan bahan pangan lokal yang harus dilestarikan dan masyarakat biasanya mengolahnya masih menggunakan proses tradisional dengan cara memangkur atau memukul.

"Namun kali ini kami membantu pengolahan sagu dengan menggunakan mesin penggiling sagu, sehingga dapat mempermudah dan mempersingkat proses pengolahannya," ujarnya.

Dia menjelaskan sebagai aparat keamanan wilayah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tentunya harus bisa mengamalkan delapan wajib TNI.

Diantaranya menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan warga.

"Kami berharap ini dapat membantu masyarakat khususnya yang di Kampung Sungap," katanya lagi.

Sementara itu pemilik usaha pengilingan Sopyan mengucapkan terima kasih kepada Babinsa Koramil 413-08/Sungai Selan mau datang ke tempat kami dan membantu dalam pengolahan sagu.

"Kami merasa senang dengan bantuan Babinsa sehingga pekerjaan kami menjadi lebih ringan dan kami lebih dekatnya," katanya.

babinsa ini bantu warga olah pohon rumbiak jadi sagu, gimana caranya?                            bangka tengah – babinsa koramil 413-08/sungai selan, sertu darianto membantu warga dalam mengolah pohon rumbiak jadi sagu.
aksi ini babinsa sungai selan dilakukan di desa sungkap kecamatan simpang katis kabupaten bangka tengah, ahad 12 november 2023.
sertu darianto saat dikonfirmasi menyebutkan sagu merupakan salah satu bahan pokok membuat makanan khas bangka.
seperti getas kemplang dan keretek yang banyak dikonsumsi dan menjadi oleh-oleh khas makan bangka.
baca juga:prajurit simpang pematang kodim tulang bawang salurkan air bersih ke warga, lihat kondisinya!
"selain dikonsumsi biasanya hasil sagu yang dihasilkan langsung dijual ke pembuat makanan khas bangka yakni, getas, kemplang dan keletek di pangkal pinang dan desa kurau kec koba bangka tengah," katanya.
menurut darianto, sagu merupakan bahan pangan lokal yang harus dilestarikan dan masyarakat biasanya mengolahnya masih menggunakan proses tradisional dengan cara memangkur atau memukul.
"namun kali ini kami membantu pengolahan sagu dengan menggunakan mesin penggiling sagu, sehingga dapat mempermudah dan mempersingkat proses pengolahannya," ujarnya.
dia menjelaskan sebagai  aparat keamanan wilayah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tentunya harus bisa mengamalkan delapan wajib tni.
baca juga:bukti tni ad ada di masyarakat, babinsa banjar agung bantu bangun rumah warga di banjar dewa
diantaranya menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan warga.
"kami berharap ini dapat membantu masyarakat khususnya yang di kampung sungap," katanya lagi.
sementara itu pemilik usaha pengilingan sopyan mengucapkan terima kasih kepada babinsa koramil  413-08/sungai selan mau datang ke tempat kami dan membantu dalam pengolahan sagu.
"kami merasa senang dengan bantuan babinsa sehingga pekerjaan kami menjadi lebih ringan dan kami lebih dekatnya," katanya.
baca juga:karyawan astra motor sumsel jadi flp terbaik dalam kontes layanan honda nasional 2023, ini rahasianya
di tempat lain, tanaman sayur selama musim kemarau di desa pulau timun mengalami hasil panen yang anjlok.
kondisi ini diketahui saat babinsa tanjung sakti kopda aan triansyah melakukan komunikasi sosial atau komsos kepada petani di desa pulau timun, kecamatan tanjung sakti pumi, lahat.
"betul, komsos kali ini berdiskusi sembari mengajukan pertanyaan, terkait tanaman sayur mayur yang mereka tanam, apakah ada perbedaan setelah pasca kemarau," jelasnya.
memang, sambung dirinya, banyak sekali petani yang merasa hasil produksinya menurun ketika musim panas. karena pasokan air terbatas sehingga harus memutar otak pada petani.
baca juga:strategi pangdam ii sriwijaya bangun kebersamaan dengan prajurit, nonton bareng dengan keluarga besar prajurit
"alhamdulillah, kini mereka tidak lagi dipusingkan dengan ketersediaan air. selain dari curah hujan, mereka pun memanfaatkan dari aliran irigasi," jelas dia.
tentunya ini akan mempengaruhi, masih kata dia, produksi dan produktivitas hasil yang diperoleh. hal ini memberikan kemudahan bagi mereka didalam menjual hasil kebun dan pertanian.
"memang sungguh jauh sekali perbedaannya. dari segi kesuburan tanah dan budidaya sayur mayur dan padi," imbau aan triansyah.
oleh karena itulah, lanjutnya, pihaknya akan membantu sebisa mungkin, agar meringankan beban masyarakat dari sis tenaga dan pemikiran.
baca juga:inilah 6 klub top eropa yang berhak sematkan lencana badge of honour di jerseynya
"terlebih lagi, pemerintah kabupaten (pemkab) lahat telah memberikan bantuan pupuk organik dan peptisida hayati. sehingga hasil yang didapat meningkat dan pengaruhnya ke harga jual," pungkas dia.
sementara itu, camat tanjung sakti pumi, rudiansyah ssos msi mengemukakan, pihaknya sangat mengapresiasi sekali, apa yang telah dikerjakan anggota babinsa.
dengan turun langsung ke lapangan dan mendengarkan apa yang menjadi masukan dan keinginan dari warga, petani dan pekebun.
"dari sini kita dapat membantu, yang mana, bupati lahat, h cik ujang sh dan wabup, h haryanto se mm mba mengalakkan bantuan terhadap masyarakat," sebutnya.
baca juga:30 tahun hidup di perantauan, pria ogan ilir ini tekuni profesi warisan nenek moyang
belum lagi, kata dia, pengalokasian pupuk organik untuk membantu petani, sehingga mengurangi pemakaian pupuk kimia.
"mudah-mudahan, apa yang dilakukan pemkab lahat akan membawa hasil yang maksimal, dan menuju lahat bercahaya," tandas dirinya.*