Bendungan Pertama di Sumatera Selatan dengan Nama Unik, Telan Dana Rp3,7 Triliun, Lokasinya?
Ilustrasi bendungan. Sumatera Selatan bakal miliki bendungan pertamanya dengan nama unik. Telan dana hingga Rp3,7 triliun. -Pexels.com/ciboulette-
"Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, ia melanjutkan, untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering di musim kemarau.
BACA JUGA:Proyek Flyover Pertama di Palembang, Nilainya Rp60 Miliar dengan Panjang 400 Meter
Sebab selama ini daerah irigasi tersebut hanya mengandalkan Sungai Komering.
"Tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, di mana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. Tetapi air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran," jelasnya.
Saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji mencapai 60 persen.
Ditargetkan mega proyek ini rampung pada akhir tahun 2024.
Setelahnya akan dilakukan pengisian waduk (impounding).
D.I Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 Ha.
Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70 ribu Ha dan sisanya sekitar 54 ribu Ha masih bersifat tadah hujan.
"Kita harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 Ha dari Bendungan Tiga Dihaji ini," tukasnya.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dimulai sejak tahun 2018.
Mega proyek ini dikerjakan dalam empat paket.
Dilansir dari Kementerian PUPR, paket 1 senilai Rp1,07 triliun dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmana Putra.