Rampung Akhir Tahun 2024, Telan Anggaran 3,7 T Progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji, Siap Diselesaikan

Ilustrasi - Rampung Akhir Tahun 2024, Telan Anggaran 3,7 T Progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji, Siap Diselesaikan-Youtube Architectur Landscape-

KORANPALPRES.COM- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menggeber pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Bendungan dengan nilai proyek tembus Rp 3,7 triliun ini ditargetkan rampung pada akhir 2024.

Bendungan pertama di Sumsel ini yaitu Tiga Dihaji akan menambah pasokan air pada daerah irigasi Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare dengan total kebutuhan 124.000 hektare.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menerangkan, 

BACA JUGA:Sumatera Selatan Bakal Miliki Bendungan Termegah Senilai Rp3,7 Triliun, Progresnya Sudah Sampai Mana?

BACA JUGA:Telan Anggaran Hingga Rp2,5 Triliun, Proyek Raksasa Jawa Timur Ini Jadi Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara

Dalam hal ini bendungan pertama di Sumsel tersebut nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare (Ha).

Ternyata saat ini untuk layanan air di daerah irigasi ini baru mencakup 70 ribu hektare. Jadi sisanya, sekitar 54 ribu hektare masih bersifat tadah hujan.

Dengan adanya tambahan pasokan air itu, maka daerah irigasi Komering dapat mengakomodir lahan pertanian sekitar 104.824 hektare. 

Tinggal 19.176 hektare lagi yang masih mengandalkan tadah hujan.

BACA JUGA:Serap Dana Rp3,7 Triliun, Bendungan Megah di Sumatera Selatan Ini Solusi Terkini untuk Kestabilan Pasokan Air

BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Masa Belanda! Bendungan Perjaya Jadi Sumber Kehidupan dan Rekreasi Warga OKU Timur

'Tantangan dari pengaturan air ke daerah irigasi terjadi pada saat musim kemarau, dikarenakan debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. Pada saat musim hujan, elevasi sungai naik membuat debit masuk ke saluran irigasi cukup besar, sehingga air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran' Ujarnya.

Tidak hanya untuk irigasi, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik dan pembangkit listrik sebesar 4x10 MW.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan