Habiskan Dana Senilai Rp217 Miliar, Underpass Baru di Sumatera Utara Siap Beroperasi, Urai Kemacetan di Medan

Habiskan Dana Senilai Rp217 Miliar, Underpass Baru di Sumatera Utara Siap Beroperasi Urai Kemacetan di Medan--Freepik

Proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Mengutip dari Binamarga.pu.go.id pembangunan underpass Gatot Subroto di Medan didorong oleh kebutuhan akan peningkatan mobilitas dan pertumbuhan wilayah pemukiman yang memerlukan infrastruktur transportasi yang lebih efektif dan efisien. 

BACA JUGA:Makin Cindo! Pembangunan Tol Simpang Palembang Segera Koneksikan Jaringan Tol Sumatera Selatan

BACA JUGA:Investasi Megah Rp22,16 Triliun, Fakta-Fakta di Balik Pembangunan Tol Kapal Betung yang Membentang Sungai Musi

Dengan tambahan lajur jalan dari dua menjadi empat lajur, proyek ini diharapkan dapat signifikan mengurangi kemacetan lalu lintas di area tersebut.

Direktur Pembangunan Jembatan, Budi Harimawan Semihardjo, menjelaskan bahwa kendaraan yang melintas dari Jalan Gagak Hitam (Ringroad) menuju Jalan Asrama atau sebaliknya akan menggunakan jalur atas.

Sementara kendaraan yang menuju Binjai melalui Jalan Gatot Subroto akan melalui underpass yang baru dibangun ini.

"Pembangunan underpass Gatot Subroto menggunakan dana APBN tahun multiyears tahun 2023-2024 dengan target selesai pada akhir 2024," ungkapnya.

BACA JUGA:Menghubungkan Jambi, Sumsel dan Lampung, Tol Senilai Rp2,76 Triliun Ini Menjadi Penutup Rangkaian JTTS

BACA JUGA:Jarak Sejengkal, Tol Palembang - Jambi Tersambung Penuh di Akhir 2024, Cuma 3,5 Jam

Budi juga menambahkan bahwa tidak akan ada penutupan jalan selama proses konstruksi underpass ini. Selain itu, pihaknya telah mempersiapkan solusi untuk mengatasi masalah banjir dengan membangun sistem drainase yang efektif.

Junaidi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara, menjelaskan upaya untuk melibatkan berbagai pihak dalam proses ini.

"Kami akan berkomunikasi dengan Lembaga Adat untuk memperoleh masukan mengenai ornamen khas Sumatera Utara yang dapat digunakan. Dukungan dari Pemprov, Walikota, dan instansi terkait juga sangat kami harapkan. Kami juga memohon partisipasi masyarakat untuk menjaga underpass ini setelah selesai dibangun," katanya.

Proyek ini tidak hanya diharapkan akan meningkatkan kelancaran lalu lintas, tetapi juga menjadi contoh dalam pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat di Sumatera Utara.

BACA JUGA:TERBONGKAR! Telan Anggaran Rp6,4 Miliar, Mega Proyek Jalan Tol Pertama di Indonesia Modal Hutang dari Amerika

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan