Pencemaran Akhlak di OKU Merajalela, Ormas Islam Desak Pemerintah dan Ancam Tutup Tempat Maksiat di Baturaja

Alihkan Perwakilan Ormas Islam yang ada di OKU akan mendesak Pemda OKU segera menutup tempat-tempat usaha terindikasi disalahgunakan sebagai sarana maksiat-Foto:Arman Jaya-

BACA JUGA:Besaran Nilai Pembayaran Zakat di Pagaralam Disepakati Kemenag, Pemkot, MUI, dan Ormas Islam

Seperti yang telah ia lakukan sewaktu masih aktif di kepengurusan utama MUl OKU dengan menutup lokalisasi Sepancar dan Pasar Malam yang telah disalahgunakan sebagai ajang perjudian serta melakukan investigasi di tempat-tempat terindikasi maksiat.

"Kita jangan terjebak tindakan anarkis yang akan merugikan dan menjebak kita semua dalam jerat hukum. Kita harus mendesak Pemda untuk segera menutup tempat-tempat tersebut. Kita akan gedor mereka terus, namun dengan cara yang elok tapi tegas, termasuk juga mendesak MUI OKU untuk segera bersikap,” kata dia.

Kedua, lanjut dia, mendesak Pemda OKU untuk mengembalikan adat yang bagus atau elok di kabupaten ini dan membentuk kembali Dewan Adat OKU.

Sementara itu salah satu Ustad Senior di Baturaja, KH Mustakhirul mengatakan, pihaknya harus memiliki sikap terhadap kemaksiatan dan ada tindakan nyata untuk mencegahnya.

BACA JUGA:Ormas Islam Gelar Aksi Solidaritas Dukung Palestina, Berhasil Himpun Dana Segini

"Ini merupakan tanggung jawab kita bersama dan memang yang paling punya wewenang memberantas kemaksiatan ini adalah pemerintah khususnya Pemda, karena punya kekuasaan, tinggal bagaimana kita mendorong mereka. Kalau tidak digubris maka baru kita melakukan tindakan sebab maksiat itu mendatangkan murka Allah," tegasnya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan