Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Selasa , 25 Jun 2024 - 11:45

Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang-kolase-

Literasi Digital: Bekal Penting di Era Informasi

Literasi digital merupakan bekal penting di era informasi yang semakin terbuka ini.

Kemampuan untuk menyaring informasi, berpikir kritis, dan membedakan antara fakta dan opini sangatlah krusial.

Pendidikan literasi digital perlu dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, agar generasi muda dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

Kesimpulan

Keterbukaan informasi di media sosial adalah keniscayaan di era digital.

Namun, kita tidak boleh menutup mata terhadap ancaman yang mengintai di baliknya.

Perilaku seksual menyimpang yang dipicu oleh konten negatif dapat merusak masa depan generasi muda.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak untuk melindungi anak-anak dan remaja dari paparan konten negatif, memberikan edukasi tentang seksualitas yang sehat, dan meningkatkan literasi digital.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman, positif, dan mendukung perkembangan generasi muda yang sehat secara fisik dan mental.

kian marak! mahasiswa universitas andalas beri solusi jitu atasi perilaku seksual menyimpang                            artikel ini ditulis oleh saidil rafqi anshari, mahasiswa jurusan ilmu komunikasi fakultas isip universitas andalas dengan judul "salah satu pemicu perilaku seksual menyimpang: keterbukaan informasi hingga perlunya literasi media".
era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses informasi.
media sosial, dengan segala kelebihannya, telah menjadi sumber utama informasi bagi banyak orang, termasuk anak-anak dan remaja.
namun, keterbukaan informasi yang tak terbatas ini juga membuka pintu bagi konten-konten negatif yang dapat merusak perkembangan seksual generasi muda.
baca juga:terowongan pertama di palembang senilai rp300 miliar, berdiri sejak 2015 dan kental kearifan lokal, lokasinya?
baca juga:buruan akses! daftar 9 instansi formasi cpns 2024 lulusan sma, cek link dan persyaratannya di sini
media sosial: antara peluang dan jebakan
tak dapat dipungkiri, media sosial menawarkan berbagai peluang positif.
akses mudah terhadap informasi, hiburan, dan pendidikan dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan kualitas hidup.
namun, di balik gemerlapnya dunia maya, terdapat jebakan berupa konten-konten negatif yang dapat menjerumuskan pengguna ke dalam perilaku seksual menyimpang.
baca juga:benarkah intelijen bisnis nyawa sebuah perusahaan? ini hasil penelitian mahasiswa universitas andalas
baca juga:tersambung langsung: jalan tol pertama jambi menuju sumatera selatan siap beroperasi dengan biaya rp2,76 t
konten pornografi dan eksploitasi seksual anak adalah contoh nyata ancaman yang mengintai di balik layar gawai.
penelitian yang dipublikasikan dalam journal of adolescent health (2019) mengungkapkan bahwa paparan terhadap pornografi berkorelasi dengan peningkatan perilaku seksual berisiko pada remaja.
konten-konten eksplisit ini dapat membentuk persepsi yang salah tentang seksualitas, mendorong perilaku seksual yang tidak sehat, bahkan memicu tindakan pelecehan seksual.
selain pornografi, media sosial juga menjadi wadah bagi penyebaran informasi yang keliru dan menyesatkan tentang seksualitas dan gender.
baca juga:horee! pencairan pkh bpnt juli-agustus dimulai awal juli 2024, cek tanggal dan nominalnya di sini
baca juga:asyik! modal main game tap-tap layar, saldo dana gratis langsung cair rp100 ribu! begini caranya
contohnya, propaganda kelompok lgbtq+ yang seringkali menampilkan pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku.
paparan terhadap konten semacam ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan identitas seksual anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap pembentukan.
peran penting orang tua dan masyarakat dalam perlindungan anak
menghadapi ancaman ini, peran orang tua dan masyarakat sangatlah krusial.
baca juga:siap-siap skripsian! 201 mahasiswa fakultas adab dan humaniora uin raden fatah magang di 43 institusi
baca juga:ini jadwal libur dan masuk sekolah sesuai kalender akademik per provinsi 
orang tua perlu menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak dari paparan konten negatif.
pembatasan akses terhadap media sosial, pemantauan aktivitas online, dan komunikasi terbuka tentang seksualitas yang sehat adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil.
selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak dan remaja.
peningkatan kesadaran tentang bahaya konten negatif, dukungan terhadap regulasi yang lebih ketat, dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil sangatlah diperlukan.
baca juga:kalahkan unpad, universitas di sumatera terbaik di indonesia versi ui greenmetric world university rankings
baca juga:hebat! 2 kampus asal sumatera terbaik versi qs wur 2025, berikut daftarnya
literasi digital: bekal penting di era informasi
literasi digital merupakan bekal penting di era informasi yang semakin terbuka ini.
kemampuan untuk menyaring informasi, berpikir kritis, dan membedakan antara fakta dan opini sangatlah krusial.
pendidikan literasi digital perlu dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, agar generasi muda dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
baca juga:pln-kementerian esdm gelar pelatihan konversi motor listrik ke smk di jakarta
baca juga:banyak dugaan kecurangan ppdb 2024 jalur prestasi di sumsel, irjen kemendikbud ingatkan ini
kesimpulan
keterbukaan informasi di media sosial adalah keniscayaan di era digital.
namun, kita tidak boleh menutup mata terhadap ancaman yang mengintai di baliknya.
perilaku seksual menyimpang yang dipicu oleh konten negatif dapat merusak masa depan generasi muda.
baca juga:syarat skor utbk untuk daftar pkn stan 2024, cek di sini
baca juga:8 pondok pesantren terbaik di kabupaten banyuasin, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri!
oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak untuk melindungi anak-anak dan remaja dari paparan konten negatif, memberikan edukasi tentang seksualitas yang sehat, dan meningkatkan literasi digital.
dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman, positif, dan mendukung perkembangan generasi muda yang sehat secara fisik dan mental.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Ekspres 27 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan